%0 Thesis %9 Skripsi %A Moh. Afif Rohman Hakim, NIM.: 18105040072 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2022 %F digilib:56793 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K budaya; mata pencaharian; modal; guru ngaji; masyarkat %P 141 %T PRAKTEK DETERMINASI SUPERIORITAS MASYARAKAT BERAGAMA (Studi Konsep Hierarki Kepatuhan Terhadap Guru Ngaji Pada Masyarakat Beragama Desa Talang Sumenep) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56793/ %X Struktur sosial masyarakat Talang memberikan posisi yang cukup tinggi terhadap tokoh keagamaan sepertihalnya guru ngaji. Kepatuhan yang terbentuk dalam masyarakat, tentunya berlandaskan pada kiprah guru ngaji dalam berbagai ruang keagamaan dalam masyarakat. Bagi masyarkat, guru ngaji sebagai kiai langgar memiliki banyak modal yang diantaranya (modal sosial, modal budaya, modal ekonomi, modal simbolik). Dengan keempat modal inilah guru ngaji bertarung dalam arenanya guna mendapatkan legitimasi sehingga patronase kepatuhan terhadap dirinya terbentu. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menyingkap apa saja modal yang dimiliki guru ngaji dan bagaimana cara memfungsikannya sehingga membentuk hierarki kepatuhan pada masyarakat Desa Talang, Kecamatan Saronggi, Sumenep. Penelitian ini berupa penelitian lapangan File Research dan bersifat deskriptif kualitatif, observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Selain dari pada itu, disempurnakan pula dengan data primer yang bersumber dari data utama dan pendukung dengan wawancara terhada informan, terkait praktek kepatuhan terhadap guru ngaji di Desa Talang. Data ini juga diperkuat dengan metode pendekatan sosiologis dengan teori struktural konstruktif Pierre-Felix Bourdieu dalam melihat sejauh mana proses terbentuknya hierarki kepatuhan terhadap guru ngaji pada masyarakat beragama di Desa Talang. Dengan konsep penting habitus, modal, dan arena/ranah/medan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya fungsionalisasi keempat modal guru ngaji (modal sosial, modal budaya, modal ekonomi, modal simbolik) dalam ruang lingkum masyarkat beragama, menjadi alasan atas terbentuknya kepatuhan terhadap dirinya bahwa ia menjadi figur yang layak untuk dihormati sepertihalnya tokoh agama lainnya %Z Pembimbing: Munawar Ahmad, S.S. M.Si.