@phdthesis{digilib56837, month = {January}, title = {KEMATANGAN BERAGAMA MASYARAKAT SEKITAR MENARA SUNAN KUDUS DI DESA KAUMAN, KECAMATAN KOTA, KABUPATEN KUDUS}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18105020026 Muhammad Amruna Yusro}, year = {2023}, note = {Pembimbing: Siti Khodijah Nurul Aula, M.Ag.}, keywords = {Kematangan Beragama, Pertumbuhan Keagamaan,Keberagamaan Masyarakat}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56837/}, abstract = {Sikap religiusitas seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti lingkungan dan pengetahuan keagamaan. kemampuan seseorang dalam memahami dan mengamplikasikan ajaran agama akan mampu mempengaruhi sikap dan prilakunya. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam beragama adalah kematangan beragama. Ketika seseorang memiliki keberagamaan yang matang, ia akan mampu mengamplikasikan nilai- nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari baik untuk dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kematangan beragama beberapa masyarakat sekitar Menara Sunan Kudus di Desa Kauman terhadap kematangan keberagamaan mereka. Penelitian ini mengacu pada bagaimana kematangan beragama masyarakat sekitar Menara Sunan Kudus di Desa Kauman dalam perspektif kematangan beragama menurut teori William James?, Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data deskripsi-kualitatif dengan prosedur reduksi data, penyajian data serta verifikasi analisis data dan penarikan kesimpulan. Pendekatan menggunakan teori Kematangan Beragama William James yang digunakan sebagai pisau analisis dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menujukkan beberapa hal yaitu: Pertama, Masyarakat di Desa Kauman terkenal dengan msayarakatnya yang sopan santun, agamis serta masih banyak para Kyai, tokoh masyarakat yang selalu menegakkan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan akhlakul karimah, baik dimasyarakat maupun keluarga. Kedua, Kematangan beragama ditunjukkan dengan kesadaran akan eksistensi Tuhan, meyerahkan diri pada Tuhan dan terbebas dari ego, lalu muncul rasa bahagia dan kebebasan, perubahan emosi kearah cinta. Ketiga, Implikasi pertumbuhan keagamaan Masyarakat di Desa Kauman terhadap kematangan keberagamaan mereka bahwasannya Masyarakat di Desa Kauman termasuk kategori dari ciri-ciri jiwa yang sehat. Dari hasil penelitian menunjukkan masyarakat sekitar Menara Sunan Kudus di Desa Kauman telah memiliki kematangan beragama yang bisa dilihat dari perilaku yang selalu melahirkan kedamaian, ketenangan batin dan selalu berpikir positif. Lalu mereka selalu berserah diri kepada Tuhan agar bisa menerima takdir dan dijauhkan dari rasa takut dan cemas. Kemudian mereka selalu pasrah kepada Tuhan yang kemudian muncul rasa bahagia dan kebebasan. Dan yang terakhir mereka selalu mengedepankan rasa cinta terhadap sesama makhluk, sehingga terbebas dari rasa benci, permusuhan, iri, dengki, dan sikap-sikap yang tidak menguntungkan. Dengan melihat prilaku mereka merupakan contoh karakteristik dari prilaku jiwa yang sehat.} }