eprintid: 56899 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 12460 dir: disk0/00/05/68/99 datestamp: 2023-03-06 01:32:12 lastmod: 2023-03-06 01:32:12 status_changed: 2023-03-06 01:32:12 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muh.khabib@uin-suka.ac.id creators_name: Selamet Riadi, NIM.: 00110310 title: AL JUMLAH AL SHARTYYAH FI AL LUGHATAIN AL 'ARABIYYAH WA AL INDUNISIYYAH (DIRASAH TAHLILIYYAH TAQABULIYYAH) ispublished: pub subjects: B divisions: jur_bsa full_text_status: restricted keywords: Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, Suku Bangsa note: Pembimbing: Drs. BM. Prihadi, M.A, MSi abstract: Sampai saat ini, belum ada kepastian berapa jumlah bahasa yang tersebar di dunia, yang dapat dipastikan bahwa setiap suku bangsa mempunyai bahasa masing­masing, dan setiap bahasa yang ada sudah tentu mempunyai ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan bahasa lainnya. Namun, disamping adanya pebedaan tersebut sebagian bahasa juga mempunyai persamaan yang dapat kita lihat antara lain dalam hal gramatikalnya. Bahasa Arab dan bahasa Indonesia yang akan menjadi sentral kajian dalam skripsi ini adalah dua contoh bahasa yang memiliki persamaan dan perbedaan antara keduanya. Kedua bahasa tersebut disamping memiliki perbedaan atau ciri khas tersendiri tapi, juga memiliki beberapa persamaan, dan persamaan ini dapat ditemukan dalam ilmu sintaksis atau ilmu nahwu, tepatnya dalam kalimat kondisional. Kalimat kondisional atau dalam bahasa Arab disebut sebagai jumlah syarat adalah kalimat yang terdiri dari dua buah frase, dan kedua frase tersebut tergabung dalam kalimat luas yang membentuk satu kesatuan yang mengandung hubungan kondisional dan makna. Frase pertama disebut sebagai kondisi atau syarat dan frase kedua disebut sebagai konsekuensi atau jawab syarat. Kemudian yang menandai adanya hubungan kondisional dan makna antara kedua frase itu disebut konjungsi. Konjungsi yang digunakan dalam bahasa Indonesia antara lain : jika, jikalau, kalau, andai dan sebagainya. Adapun dalam bahasa Arab konjungsi yang digunakan adalah antara lain : _,l , Li 'U" ,0} dan sebagainya. Adapun teori yang akan digunakan dalam menganalisis kalimat kondisional di kedua bahasa Arab dan Indonesia dalam pembahasan ini adalah deskriptif dan kontrastif. Deskriptif adalah teori yang menjelaskan dan membeberkan secara rinci akan suatu permasalahan, seperti halnya kalimat kondisional dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia. Sedangkan kontrastif adalah teori yang akan membandingkan dan menemukan persamaan dan perbedaan antara kedua bahasa dalam kalimat kondisional atau jumlah syarat. date: 2005-07-19 date_type: published pages: 87 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Selamet Riadi, NIM.: 00110310 (2005) AL JUMLAH AL SHARTYYAH FI AL LUGHATAIN AL 'ARABIYYAH WA AL INDUNISIYYAH (DIRASAH TAHLILIYYAH TAQABULIYYAH). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56899/1/00110310_Bab%20I_Bab%20V_Daftar%20Pustaka.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56899/2/00110310_Bab%20II_Bab%20III_Bab%20IV.pdf