%0 Thesis %9 Skripsi %A ARDIRIO WIRAWAN WIDIDI - NIM. 05710001, %B Fakultas Ishum %D 2011 %F digilib:5690 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K pembiasaan, budi pekerti, anak tuna grahita, terapi perilaku %T PROSES PELAYANAN TERAPIPRILAKU DALAM PEMBIASAAN BUDI PEKERTI ANAK TUNA GRAHITA DI BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA GRAHITA KARTINI TEMANGGUNG %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5690/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan pembiasaan budi pekerti anak tuna grahita, dan untuk mengetahui proses pelayanan terapi perilaku dalam pembiasaan budi pekerti anak tuna grahita. Selain itu penelitian ini memiliki pertanyaan penelitian antara lain : untuk mengungkap faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permasalahan pembiasaan budi pekerti anak tuna grahita, dan bagaimana proses dan hasil evaluasi pelayanan terapi perilaku dalam pembiasaan budi pekerti anak tuna grahita. Bentuk penelitian kualitatif yang dipilih adalah studi kasus. Subjek dalam penelitian berjumlah satu orang, yaitu anak tuna grahita klasifikasi debil. Selain itu informan dalam penelitian ini ada 9 orang yang terdiri dari wali kelas, guru bimbingan budi pekerti, terapis, wali cottage, wali siswa, guru bimbingan mental psikologis dilingkungan BBRSBG quot;Kartini quot; Temanggung. Data dikumpulkan melalui proses wawancara mendalam terhadap informan, observasi, dokumentasi, dan Focus Group Discussion (FGD). Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dipandu dengan pedoman wawancara, pedoman observasi dan rancangan FGD yang sebelumnya telah disahkan oleh professional judgement. Validitas data diperoleh melalui triangulasi data, FGD, professional judgement dan evaluasi teman sejawat (peer judgement). Data yang diperoleh kemudian dikumpul dan dianalisis dengan metode tematik dan koding. Hasil penelitian: Ditemukan permasalahan pembiasaan budi pekerti anak tuna grahita. Permasalahan tersebut dilakukan di BBRSBG quot;Kartini quot; Temanggung yang muncul disebabkan karena adanya faktor internal dan eksternal. Adapun usaha yang dilakukan dengan merujuknya ke pelayanan terapi perilaku (behavior therapy) yang akan diberikan intervensi langsung oleh terapis dengan teknik penguatan positif secara rutin dan hasilnya anak tuna grahita bisa berubah perilakunya ke arah yang lebih baik namun terapis tetap akan berkoordinasi dengan para pembimbing pasca intervensi untuk memonitoring. %Z Pembimbing: Satih Saidiyah, Dipl.Psy., M.Si