@phdthesis{digilib56940, month = {December}, title = {ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGGUNAAN PAKAIAN ISB{\=A}L: STUDI KOMPARATIF PEMIKIRAN IBNU HAJAR AL-ASQALANI DAN IBNU TAIMIYAH}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18103060050 Ramdani Isnain}, year = {2022}, note = {Pembimbing: Hijrian Angga Prihantoro, L.L.M.}, keywords = {Isbal Tanpa Sombong; Ibnu Hajar al-Asqalani; Ibnu Taimiyah; fiqh al-Had{\=i}s.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/56940/}, abstract = {Permasalahan mengenai isb{\=a}l sudah ada semenjak sejak Rasulullah SAW masih hidup, beberapa ulama terdahulu telah mengeluarkan pendapat mereka mengenai isb{\=a}l ini, para ulama terdahulu telah sepakat mengenai isb{\=a}l yang dilakukan karena sombong ialah perbuatan yang haram, akan tetapi terdapat perbedaan pendapat mengenai isb{\=a}l yang dilakukan tanpa sombong, perbedaan pendapat ini tidak lain dikarenakan berbedanya para ulama dalam memahami dalil-dalil baik dari al-Qur?{\=a}n, al-Had{\=i}s, atau bahkan dari keadaan lingkungan tempat para ulama tersebut tinggal. perbedaan pendapat mengenai isb{\=a}l tanpa sombong sampai saat ini masih menjadi perdebatan yang membuat masyarakat yang fanatik akan suatu pendapat akan menuduh masyarakat yang lain yang tidak sependapat dengan dirinya, yang mana hal ini dapat memicu ketegangan yang berdampak perselisihan terhadap sesama, adapun penelitian ini akan lebih berfokus kepada permasalahan mengenai isb{\=a}l tanpa unsur kesombongan ialah: Bagaimana tahapan yang digunakan Ibnu Hajar al-Asqal{\=a}n{\=i} dan Ibnu Taimiyah mengenai isbal tanpa sombong berdasarkan teori fiqh al-Had{\=i}s? Mengapa Ibnu Hajar al-Asqal{\=a}n{\=i} dan Ibnu Taimiyah berbeda pendapat mengenai isb{\=a}l tanpa sombong? Penelitian ini merupakan kualitatif komparatif yang bersifat kepustakaan (library research), yang berfokus pada pendapat Ibnu Hajar al-Asqal{\=a}n{\=i} dan Ibnu Taimiyah dalam menetapkan hukum isb{\=a}l yang dilakukan tanpa sombong yang bersifat deskriftif-analitis-komparatif dengan menggunakan pendekatan perbandingan yang ditinjau menggunakan teori fiqh al-Had{\=i}s Yusuf al-Qara{\d d}{\=a}wi yang terdapat dalam kitabnya yang berjudul Kayfa Nata??mal Ma?a as-Sunnah an-Nabawiyah adapun sumber data dalam penelitian ini terdiri dari sumber primer yang meliputi kitab Fat{\d h} B{\=a}ri dan Syar{\d h} al-Umda{\d h}, dan data sekunder yang meliputi karya ilmiyah yang berkaitan dengan objek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa langkah-langkah dalam memahami hadis Nabi berdasarkan teori fiqh al-Had{\=i}s guna mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam Ibnu hajar al-Asqal{\=a}n{\=i} dan Ibnu Taimiyah memiliki langkah yang sama yaitu dengan tetap berpacu kepada al-Qur?{\=a}n, mengumpulkan hadis-hadis yang memiiki tema yang sama, serta memahami hadis dengan meninjau kembali latar belakang munculnya hadis tersebut. Dengan langkah-langkah tersebut maka Ibnu hajar al-Asqal{\=a}n{\=i} berpendapat bahwa isb{\=a}l yang dilakukan tanpa disertai kesombongan ialah termasuk kepada perbuatan yang di haramkan, hal ini dikarenakan hal tersebut termasuk kepada perbuatan yang berlebih-lebihan, sedangkan menurut Ibnu Tamiyah berpendapat bahwasanya hal tersebut mubah atau boleh saja dengan catatan bahwsanya perbuatan tersebut dilakukan dengan alasan yang jelas, dan di maafkan, beliau mengambil contoh dari apa yang terjadi kepada Abu Bakar dan Ibnu Mas?ud.} }