@mastersthesis{digilib57007, month = {January}, title = {REPRESENTASI KONTEN AL-QUR?AN DALAM AKUN INSTAGRAM (TINJAUAN ATAS AKUN @QURANREVIEW DAN AKUN @\_WILDANNUGRAHA)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 20205032035 Dwi Indah Rizqi}, year = {2023}, note = {Pembimbing: Dr. Saifuddin Zuhri, S.Th.I, M.A}, keywords = {media sosial; agama dan media; representasi; konten Al-Qur?an}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57007/}, abstract = {Tesis ini berangkat dari sebuah fenomena baru yang dihadirkan oleh Instagram tentang penafsiran ayat al-Qur?an yang dikaitkan dengan budaya populer anak muda melalui unggahan konten oleh beberapa akun. Tesis ini akan melanjutkan diskusi tafsir populer menurut Johanna Pink dan Fadhli Lukman dengan memberikan gambaran baru terkait tafsir populer di Instagram. Berangkat dari fenomena tersebut, tesis ini mengajukan dua hal penting yang telah dijawab dalam penelitian ini, di antaranya, bentuk-bentuk representasi konten al-Qur?an dalam akun Instagram dan faktor-faktor yang mempengaruhi representasi konten al-Qur?an dalam akun Instagram. Tesis ini menggunakan pisau analisis Representasi Stuart Hall untuk meninjau proses produksi penafsiran dan penerimaan penafsiran dalam Instagram. Produksi penafsiran dalam Instagram telah mengadopsi cara kerja encoding dan penerimaan penafsiran mengikuti cara kerja decoding. Penelitian ini merupakan penelitian library research dalam media sosial namun tidak termasuk dalam penelitian etnografi. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analisis. Tekhnik pengumpulan data melalui dokumentasi dan observasi dalam unggahan satu tahun terakhir pada akun @quranreview dan akun @\_wildannugraha. Selain dokumentasi dan observasi, peneliti menggunakan tekhnik wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tafsir populer dalam Instagram menemukan bentuk baru yang mengkaitkan budaya populer sebagai apropriasi penafsiran dalam media sosial. Budaya populer dihadirkan dengan bentuk gambar artis, lagu, film, kartun, K-pop dan sebagainya. Gambar budaya populer menjadi salah satu faktor penafsiran dalam Instagram. Peneliti mengistilahkan penafsiran demikian dengan sebutan Pop-Tafsir dengan sifat tafsir yang interaktif dan dapat terus dipopulerkan.} }