@mastersthesis{digilib57013, month = {January}, title = {OBJEKTIFIKASI KONSEP TADABBUR DALAM KITAB AL-ITQAN FI ULUM AL-QUR?AN KARYA JALAL AD-DIN AS-SUYUTI}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 20205032008 Ahmed Zaranggi Ar Ridho}, year = {2023}, note = {Pembimbing: Dr. Mahbub Ghozali}, keywords = {objektifikasi; tadabbur Al-Qur?an; sejarah ide; al-Itqan}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57013/}, abstract = {Komprehensivitas penjelasan pokok studi Al-Qur?an dalam Al-Itqan f{\=i} Ulum Al- Qur?{\=a}n karya As-Suyu{\d t}i berdampak pada pengembangan kajian tadabbur dari aspek performatif menuju interpretatif pada masa kontemporer. Perkembangan ini didasarkan pada pendasaran deskripsi tadabbur dalam Al-Itqan oleh para pengkaji kontemporer. Para pengkaji kontemporer menganggap Al-Itqan sebagai karya paling ensiklopedis dan otoritatif dalam mematangkan keilmuan Al-Qur?an. Namun, pengkaji seperti Nolin menganggap Al-Itqan sebagai reproduksi dari Al- Burhan f{\=i} Ulum Al-Qur?{\=a}n dengan adanya dependensi As-Suyu{\d t}i atas Az-Zarkasy{\=i}. Burge tidak sepakat dengan Nolin, justru menganggap Al-Itq{\=a}n sebagai self-editing karya As-Suy{\=u}{\d t}{\=i} sebelumnya yang berjudul At-Tahbir f{\=i} ?Ilm at-Tafs{\=i}r. Penelitian ini berupaya melihat bentuk kompleksitas tadabbur dalam Al-Itqan yang tidak sederhana, faktor dan implikasi logisnya dalam studi Al-Qur?an di era kontemporer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan intertekstualitas Julia Kristeva dengan kerangka teori sejarah ide Lovejoy. Langkah penelitian ini dilakukan dengan menjelaskan konteks sejarah perkembangan studi Al-Qur?an, mengumpulkan konsep tadabbur dalam genre kitab, meyeleksi dan membandingkan data secara intertekstualitas, menganalisis konsep tadabbur As- Suy{\=u}{\d t}{\=i} dengan kerangka sejarah ide Lovejoy. Penelitian ini menemukan bahwa konstruksi tadabbur As-Suy{\=u}{\d t}{\=i} dalam Al-Itq{\=a}n menunjukkan independensinya dalam menghasilkan konsep autentik dan otoritatif yang berdampak pada studi Al-Qur?an di era Kontemporer. Temuan ini menolak tesis dependensi Nolin dan self-editing Burge atas As-Suyu{\d t}i dalam Al-Itqan. Independensi As-Suyu{\d t}i ditunjukkan dengan konsep tadabbur yang komprehensif meliputi dalil Al-Qur?an dan hadis, keutamaan, hukum dan definisi teknis. Penetapan hukum sunah yang tidak dilakukan tokoh sebelumnya dalam bingkai performatif menunjukkan otoritas As-Suyu{\d t}i. Otoritas kitab Al-Itqan dalam memapankan konsep tadabbur membentuk kajian tadabbur di era kontemporer dalam ranah performatif sekaligus interpretatif.} }