TY - THES N1 - Pembimbing: Dr. H. Akhmad Rifa?i, M.Phil ID - digilib57208 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57208/ A1 - Anindya Septiana Arfiani, NIM.: 20202012007 Y1 - 2022/12/16/ N2 - Cyber Community lahir menggeser masyarakat pada dunia nyata. Pergeseran ini kemudian membentuk cyberculture kebiasaan yang baru pada masyarakat kita, termasuk dalam bagaimana manusia beragama. Membawa modernitas, Cyber Religion mempertaruhkan kesungguhan dalam beragama melalui realitas sosial dalam dunia maya. Salah satu platform yang ramai diacu untuk beragama yakni TikTok, khususnya pada tagar #jalurlangit terdapat banyak sekali konten agama dengan memberikan informasi-informasi yang sepotong-sepotong cenderung simpang siur kemudian dikonsumsi serta dikomentari oleh ribuan orang dan tidak menutup kemungkinan diamalkannya juga. Melalui permasalahaan tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai bagaimana nilai-nilai komunikasi profetik yang ada pada konten #jalurlangit dan bagaimana media mempengaruhi manusia melalui #jalurlangit ditinjau dari perspektif Post-Humanist. Penelitian ini menggunakan nilai humanisasi, liberasi dan transendensi pada komunikasi profetik untuk membedah permasalahan yang ada serta menggunakan dasar pemikiran post-humanist untuk memandang pergeseran budaya dalam beragama pada konten #jalurlangit di TikTok. Melalui etnografi virtual, pengumpulan data dilakukan secara spesifik pada konten yang ada di #jalurlangit serta beberapa literatur yang mendukung. Uji keabsahan data yaitu triangulasi teknik, triangulasi data dan sumber dan dianalisis secara berkesinambungan dengan cara mereduksi, menyajikan, menganalisis kemudian memverifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ajakan yang ada pada konten di #jalurlangit memang banyak ditemukanmuatan komunikasi profetiknya. Namun, secara esensial dan etika konten #jalurlangit masih perlu memperhatikan kepatutan, kesesuaian fakta dan data, keakuratan informasi dan sumber yang menjadi rujukan agar tidak menjadi simpang siur dalam pelaksanaannya, atau bahkan penyimpangan-penyimpangan. Adapun yang mengikis nilai profetis yakni dengan munculnya pemanfaatan pesan agama untuk meningkatkan keuntungan pribadi. Peneliti juga menilik adanya respon followers #jalurlangit yang terbagi menjadi tiga klasifikasi, yakni followers yang memperhatikan, followers yang mengerti dan followers yang menerima. Selain itu, peneliti menemukan bahwa post-humanist memandang pergeseran budaya beragama pada #jalurlangit hanya bisa menempatkan dirinya sebatas ajakan atau pendukung dakwah digital. Namun, secara mendasar praktik-praktik keagamaan yang lebih esensial dan substansi harus dikembalikan kepada nash dan otoritas yang memiliki kewenangan akan hal tersebut guna meminimalisir distorsi pesan dan efek negatif. Maka, sebaiknya masyarakat maya mengembalikan konten tersebut melalui pembekalan diri (literasi media) agar tidak mudah terperangkap pada konten yang sifatnya masih ambigu, bahkan lebih jauh justru diharapkan mampu mengedukasi masyarakat di lingkungannya. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - social media; propethic communications; cyber religion; post-humanis M1 - masters TI - NILAI-NILAI KOMUNIKASI PROFETIK DI ERA CYBER RELIGION (Studi Etnografi Virtual pada #jalurlangit di TikTok) AV - restricted EP - 187 ER -