%0 Report %9 Documentation %A NAPSIAH, - %C Yogyakarta %D 2021 %F digilib:57459 %I UIN Sunan Kalijaga %K Ketimpangan gender, konsep mikhul, adat lampung dan perempuan Lampung %T KONSEP MIKHUL DI LAMPUNG: MENGUAK KETIMPANGAN GENDER PADA PRAKTIK ADAT LAMPUNG %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57459/ %X Tujuan penelitian ini adalah untuk menguak praktik adat Lampung yang kemudian menyebabkan ketimpangan gender secara turun menurun dengan memfokuskan pada konsep mihkul. Dengan menggunakan penelitian kualitatif data dikumpulkan melalui wawancara dengan tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat dan observasi igunakan untuk memperkuat data yang tidak diungkap pada saat wawancara dilakukan. Selain itu data diperoleh dari jurnal, jurnal dan buku. Data tersebut dianalisais dengan menggunakan deskriptif dengan temuan sebagai berikut: Konsep mikhul adalah konsep yang disosialsisaikan kepada anak perempuan untuk menunjukkan bahwa anak permepuan adalah anak perannya jauh lebih rendah daripada anak laki-laki. Anak laki-laki dinobatkan sebagai pengganti orang tua dan memiliki tanggungjawab pada anggota kelaurga lainnya telah menimbulkan pada peran domestik tidak menjadi arena pekerjaan mereka. Pantangan adalah alasan yang paling rasional diungkap karena pekerjaan domestik adalah pekerjaan yang tidak memerlukan tantang, sedangkan laki-laki disosiliasaikan dengan pekerjaan yang jauh lebih menenantang dan membutuhkan kuat. Laki-laki layak di sektor terebut. Akibatnya perempuan memiliki tugas untuk mengurusi rumah tangga dan mengurusi semua harta waris namun tidak mendapatkan akses untuk menerima harta waris. Ketimpangan tersebut telah disosialsiasikan dalam praktik adat dan tidak ada kritiksan terhadap praktik tersebut. Karena itu, ketimpangan gender terjadi pada masyarakat adat Lampung.