TY - THES N1 - Pembimbing: Dr. Sangkot Sirait, M.Ag. ID - digilib57547 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57547/ A1 - Muhammad Syaifullah, NIM.: 03410167 Y1 - 2010/08/03/ N2 - Latar belakang penelitian ini adalah Pasca perang dunia ke-2, disaat hampir seluruh belahan dunia dilanda krisis, dunia pendidikan menerima banyak ?gugatan? yang mempertanyakan kembali tujuan dari proses pendidikan. Gugatan tersebut didasarkan pada kondisi obyektif yang menunjukkan bahwa pendidikan yang telah berlangsung sekian lama, ternyata tidak mampu berbuat banyak untuk menjawab tantangan krisis dan melakukan perubahan.Padahal kita tahu bahwa pendidikan merupakan bagian penting dari peradaban manusia yang dilakukan secara turuntemurun untuk memberi makna perjalanan hidup seseorang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengkaji pemikiran tokoh pendidikan dengan menggunakan metode deskriptif-analisis, mengambil tokoh pendidikan Carl R Rogers yang merupakan salah satu tokoh pendidikan Amerika/barat, kemudian berusaha menggambarkan secara sistematis konsep yang dikemukakan oleh Carl R. Rogers, menelaah, menyelami pemikirannya untuk menangkap arti, sehingga dapat terungkap dengan jelas Hasil penelitian ini menunjukkan: bahwa pendidikan Islam masih belum bisa menjawab tantangan dan perubahan zaman yang semakin cepat serta tak terduga.Hal ini disebabkan oleh pemahaman pendidikan yang keliru. Ada beberapa alasan yang menyebabkan pendidikan konvensional tidak mengembangkan individu yang utuh. Pertama, sistem pendidikan berpusat pada guru, sementara murid hanyalah penerima yang pasif. Kedua, sistem pendidikan terpusat pada mimbar perkuliahan, Ketiga, sistem ini berorientasi pada kekuasaan dan kontrol.Keempat, berorientasi pada disiplin.Kelima, suasana diwarnai oleh rasa curiga dan kurangnya kepercayaan guru terhadap murid. Keenam, murid sangat mudah dikuasai dengan cara menciptakan suasana ketakutan yang dimunculkan melalui hukuman fisik, kritik dimuka umum, ejekan dan ketakutan akan kegagalan. Ketujuh, tidak tercermin semangat demokrasi. Delapan, sistem persekolahan tidak memberikan kesempatan pengembangan kepribadian yang utuh, tapi hanya pada pencerdasan otak semata. Atas dasar tuntutan sosial dan tanggungjawab dunia pendidikan itulah, pada tahun 1960-an Carl R. Rogers, seorang psikolog dan pendidik di Amerika melontarkan kritik terhadap pendidikan konvensional yang dianggapnya terlalu memasung kreatifitas murid. Sebagai bentuk kritiknya, dia menawarkan konsep liberalisme pendidikan. Yakni sistem pendidikan yang mempunyai tujuan jangka panjang untuk melestarikan dan memperbaiki tatanan sosial yang ada dengan cara mengajar setiap siswa; bagaimana caranya menghadapi persoalan-persoalan dalam kehidupannya sendiri secara efektif. Bagi Rogers, corak pendidikan tradisionnal yang kaku, birokratis serta menolak adanya perubahan sangat mempengaruhi hubungan relasi antara guru dengan murid. Untuk itu, Rogers memandang perlunya digagas pola pendidikan humanistik sebagai bentuk tandingan dari model sekolah tradisional. Oleh karena itu perbaikan disegala sistem harus segera dilakukan, demi tercapainya tujuan yang dikehendaki, baik dalam metode pendidikan, sistem pendidikan, pengajar, tujuan pendidikan Islam yang semuanya mengarah kepada keberhasilan dan maksimalisasi kemampuan siswa atau anak didik dalam mendapatkan ilmu pengetahuan terutama ilmu pengetahuan Islam. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Carl R Rogers; pendidikan Islam; liberalisme pendidikan; humanistik M1 - skripsi TI - KONSEP PENDIDIKAN CARL R. ROGERS RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM AV - restricted EP - 138 ER -