%0 Book Section %A ZUHRI, - %B HUmanisme Dalam Filsafat Islam %C Yogyakarta %D 2020 %F digilib:57775 %I FA PRESS Prodi Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K Humanisme, Filsafat Islam %P 3-48 %T Humanisme (dalam) Islam Sebuah Pengantar %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57775/ %X Buku yang ada di tangan pembaca ini merupakan kumpulan makalah mata kuliah Filsafat Islam mahasiswa Program Studi Magister (S-2) Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sebagai karya yang ditulis oleh mahasiswa tingkat pertama program magister, tentu makalah-makalah dalam buku ini masih jauh dari kata sempurna. Namun, sebagai editor dan sekaligus pengampu mata kuliah Filsafat Islam, saya memang membuat target kepada mahasiswa bahwa makalah-makalah yang dibuat akan diterbitkan dalam bentuk buku antologi atau bunga rampai, dengan harapan tentu makalah-makalah tersebut ditulis dengan serius, jauh dari kemungkinan plagiasi, dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip objektivitas. Oleh karena itu, buku yang hadir di hadapan pembaca ini merupakan bentuk apresiasi dan sekaligus uji publik atas kerja keras mahasiswa. Tidak hanya dalam konteks target outcome perkuliahan yang disepakati yakni menerbitkan kumpulan makalah, tetapi juga tema kajian yang hendak dibahas. Setelah melalui perdebatan dan pertimbangan mendalam tema humanisme dalam diskursus Filsafat Islam menjadi pilihan. Ada banyak pertimbangan yang muncul dalam forum diskusi kelas. Pertama, dibanding tema-tema lain, tema dan objek kajian humanisme dalam filsafat Islam relatif belum banyak dikaji, terutama oleh mahasiswa-mahasiswa di tingkat sarjana atau magister. Kedua, ada keinginan bersama di forum diskusi kelas agar filsafat Islam tidak jatuh dalam perspektif historisnya semata sehingga muncul kesan bahwa filsafat Islam sudah out of date, filsafat Islam kehilangan aktualisasi dan signifikansinya dalam konteks kekinian. Ketiga, filsafat Islam tidak sekadar pemikiran dan tokoh-tokoh filsuf Muslim klasik, filsafat Islam juga mencakup banyak pemikir dengan berbagai latar belakang agama, sosial, kurun waktu, dan kritik yang menjadi kata kunci sekaligus mata rantai dalam seluruh gerak eksistensinya di jagat kefilsafatan. Keempat, harus diakui bahwa akhirakhir ini representasi dan aktivitas keagamaan sering tampil dengan wajah garang yang kering dengan nilai-nilai kemanusiaan. Tentu banyak pemicu atas hadirnya fenomena pewacanaan tersebut, tetapi jika kondisi demikian terus berlanjut maka bukan tidak mungkin akan banyak gerakan-gerakan kekerasan yang justru berlindung dengan nama keagamaan. Dengan demikian, literasi humanisme dalam agama (Islam) justru penting untuk ditumbuhkembangkan sekarang ini dan bahkan ke depan.