relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57993/ title: JUMLAH RAKAAT SHALAT TARAWIH PERSEPKTIF AL-SYAFI’I DAN IBNU TAIMIYAH creator: Musyarofa, NIM.:05360055 subject: Islam dan Pemikiran description: Shalat Tarawih merupakan sesuatu istilah yang dikenal dengan sebutan qiyam ar-Ramadhan di masa Rasulullah saw. san baru dikenal secara luas di kalangan umat islam sejak masa khalifah Umar ibn Khattab, dalam hal ini Rasulullah mengerjakannya secara berkelanjutan karena beliau menghawatirkan hal ini menjadi suatu kewajiban. Masalah ini perlu dibahas karena menimbulkan suatu perdebatan bagi kalangan umat islam, pasalnya, apakah shalat tarawih itu dikerjakan dengan sebelas rakaat, dua puluh tiga rakaat, atau tiga puluh sembilan rakaat? sebab dalam hal ini pendapat beberapa riwayat yang menjelaskan hal terkait, dan tampak saling bertentangan. Perdebatan ini dilatarbelakangi oleh dua pendapat dalam memahami hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah,pertama hadits ini dipahami sebagai pembatas jumlah rakaat shalat terawih, karena itu, tidak ada alasan untuk menambah jumlah rakaat pada shalat tarawih. Kedua, hadits ini dipahami sebagai dalil dari batasan salat witir dan bukan batasan dari shalat tarawih, karena itu tidak ada alasan untuk melarang menambah jumlah bilangannya. Penelitian ini menggunakan penelitian pustaka yang bersifat deskriptif-analitik-komparatif, yaitu berusaha menjelaskan dua pemikiran antara pemikiran Ibnu Taimiyah dan imam As-Syafi’i menyangkut jumlah rakaat shalat tarawih, berikut faktor-faktor yang mempengaruhi pemikiran tokoh tersebut melalui pendekatan sosio-historis, yaitu pendekatan yang ingin melihat sebuah pemikiran dari situasi kesejarahan dan suasana yang melingkupinya. Agar metode pembahasan dalam hal ini dapat diketahui, sehingga perdebatan yang menyangkut kedua tokoh tersebut dapat ditemukan jawabannya. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jumlah rakaat shalat tarawih menurut pendapat Ibnu Taimiyah adalah sebelas rakaat ini berdasarkan hadist Aisyah yang mana hadits tersebut merupakan pembatas jumlah rakaat shalat tarawih, sebagaimana Rasulullah saw telah mencukupkan shalat tarawih dengan bilangan itu, sementara imam As-Syafi’i memehami hadits tersebut sebagai keleluasanshalat tarawih karena al-bukhari sendiri meletakan hadits tersebut dalam bab shalat witir dan jumlah riwayat yang menjelaskan hal tersebut bervariasi.Sedangkan hadits ibnu khusaif dinilai sahih dan dapat dijadikan hujah karena subtansinya telah diterima dan diamalkanpara ulama salaf maupun khalaf, dan merupakan tingkat yang paling tinggi. date: 2023-11-10 type: Thesis type: PeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57993/1/BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/57993/2/BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR%C2%B7.pdf identifier: Musyarofa, NIM.:05360055 (2023) JUMLAH RAKAAT SHALAT TARAWIH PERSEPKTIF AL-SYAFI’I DAN IBNU TAIMIYAH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.