@phdthesis{digilib58024, month = {July}, title = {PRAKTEK GADAI POHON CENGKIH DI DESA BEDONO KECAMATAN JAMBU KABUPATEN SEMARANG (SEBUAH KAJIAN PERSPEKTIF SOSIOLOGI HUKUM ISLAM)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 06380085 Ahmad Yunus}, year = {2011}, note = {Pembimbing: Drs.H. Dahwan,M.Si dan Dr. Ocktoberrinsyah, M.Ag}, keywords = {Gadai, Perjanjian Gadai, Tabarru?, Tijarat}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58024/}, abstract = {Hutang-piutang merupakan kegiatan yang melibatkan kedua belah pihak (kreditur dan debitur) yang saling bersepakat. Perjanjian hutang-piutang merupakan aktifitas muamalah yang mempunyai nilai-nilai sosial yang sangat tinggi tanpa adanya unsur komersial. Begitu juga dengan perjanjian gadai karena pada dasarnya adalah perjanjian hutang-piutang hanya saja dalam akad gadai ada barang yang dijadikan jaminan dan dalam perjanjian gadai lebih menjaga kemaslakhatan karena penerima gadai akan terhindar dari penipuan. Barang yang dijadikan jaminan bukan merupakan suatu bentuk kepemilikan namun hanya bentuk perlindungan terhadap penerima gadai. Seiring dengan berjalannya waktu, perubahan sosial yang terjadi di masyarakat Desa Bedono merambah ke berbagai macam fenomena, terutama dalam bidang muamalah, khususnya dalam masalah gadai. Fenomena perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat di Desa Bedono Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang mencakup beberapa aspek dalam praktek penggadaian. Pertama, terjadi perubahan pada praktek pengadaian dengan adanya tanda terimakasih. Kedua, terjadi perubahan pada tanda terimakasih itu sendiri yang semula dari rumput atas tanah yang dijadikan barang jaminan menjadi buah cengkih atas pohon yang digadaikan. Dengan demikian menjadi penting untuk dikaji proses perubahan nilai pada praktek gadai pohon cengkih dari nilai tabarru? ke tijarat dan bagaimana sosiologi hukum islam memandang perubahan nilai tersebut. Penelitian ini merupakan field research atau penelitian lapangan, yaitu penelitian dengan data yang diperoleh dari kegiatan lapangan. Teknik pengumulan data penelitian ini adalah berupa studi lapangan meliputi observasi secara langsung dan wawancara kepada penggadai dan penerima gadai pohon cengkih sebagai responden dalam bentuk lisan maupun tulisan. Sifat penelitian ini adalah deskriptik yaitu untuk mendeskripsikan praktek gadai pohon cengkih. Disini peneliti akan menjelaskan melalui pendekatan sosiologis, yakni timbal balik antara perubahan sosial dengan masyarakat terhadap terjadinya perubahan pada elemen nilai serta melihat bagaimana konsekuensi yang ditimbulkan dari kesepakatan-kesepakatan dalam fenomena tersebut dengan ?istihsan?, yang mana ketentuan ini sebagai salah satu yang bisa dijadikan hukum. Setelah dilakukan penelitian, perubahan nilai yang terjadi pada praktek gadai pohon cengkih di Desa Bedono disebabkan oleh faktor intern yang yang timbul dari masyarakat sendiri dan faktor ekstern yang timbul dari luar masyarakat. Perubahan pada elemen nilai dalam praktek gadai pohon cengkih merupakan perubahan yang terjadi secara alamiah. Perubahan yang terjadi pada praktek gadai pohon cengkih tidak sesuai dengan syari?at Islam yang bertujuan untuk menciptakan keadilan dan menghapus segala bentuk penganiayaan. Seperti dalam kaidah fiqih yaitu menolak kerusakan lebih diutamakan daripada menarik kemaslahatan. Disini hukum Islam harus menjadi perubah sosial bukan sebaliknya.} }