@phdthesis{digilib58283, month = {September}, title = {PERAN GURU PEMBIMBING DALAM PEMBINAA AKHLAK SISWA SMK YPKK I SLEMAN}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 07410282 Holidun}, year = {2011}, note = {Pembimbing: Dr. Sangkot sirait, M.Ag.}, keywords = {Pembinaan Akhlak, Bimbingan dan Konseling, Kinerja Guru}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58283/}, abstract = {peran guru pembimbing dalam pembinaan akhlak siswa SMK YPKK I Sleman serta hambatan-hambatan yang dihadapi. Penelitian ini diharapkan akan dapat dipergunakan untuk mengetahui sejauhmana kinerja guru bimbingan dan konseling dalam pembinaan akhlak siswa SMK YPKK I sleman. Serta memberikan sumbangan betapa pentingnya pembinaan akhlak bagi siswa SMK YPKK I SLeman agar dapat terciptanya lingkungan belajar yang kondusif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil latar SMK YPKK I Sleman. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan Trianggulasi. 1. Faktor mengapa akhlak siswa kurang baik yaitu: a. Faktor pendidikan orang tua yang rendah, masih banyak orang tua peserta didik yang hanya lulus SD/SMP sehingga sangat minim dalam hal pendidikan. b. Faktor televisi, banyak tayangan televisi yang kurang baik dan sebenarnya belum saatnya dilihat oleh anak-anak tapi malah dilihat berdampak pada rasa ingin tahu dan ingin meniru apa yang dilihatnya, karena masa-masa transisi sangat rawan dengan sesuatu yang masih baru. c. Faktor perhatian orang tua peserta didik yang kurang berdampak pada pola perilaku peserta didik yang seenak sendiri karena merasa tidak ada yang memperhatikan. 2. Usaha-usaha yang dilakukan oleh guru pembimbing dalam pembinaan akhlak siswa SMK YPKK I Sleman yaitu a. Fungsi pemahaman dengan cara mengadakan bimbingan di setiap kelas pada jam-jam kosong dengan memberikan arhan dan nasihat yang bermakna. b. Fungsi pencegahan yaitu dengan cara memberikan materi pada saat jam kosong, keliling kelas, mengecek presensi. c. Fungsi perbaikan yaitu dengan cara jika ada siswa yang melakukan pelanggaran, guru bimbingan dan konseling memanggil dan memberikan bimbingan arahan secara intensif, tetapi jika pelanggaran itu bersifat berat, maka guru pembimbing akan memanggil orang tua dan home visit. d. Fungsi pemeliharaaan dengan cara mengadakan kerjasama dengan guru agama, dengan orang tua dan dengan guru yang ada di sekolah dan pihakpihak yang berkaitan dengan peserta didik.} }