%0 Thesis %9 Skripsi %A Nur Edi Prabha Susila Yahya, NIM.: 06530003 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2011 %F digilib:58408 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Kisah-kisah dalam Al-Qur’an, Kisah Nabi Musa, Al-Alusi, Tafsīr Ruh al-Ma’aniy, Sayyid Qutb %P 233 %T KISAH NABI MUSA DENGAN SAMIRI DALAM AL-QUR’AN (STUDI KOMPARASI PENAFSIRAN AL-ALUSI DAN SAYYID QUTB) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58408/ %X Fokus dari penelitian ini adalah penafsiran al-Alu>si> dan Sayyid Qut}b terhadap Surat Taha ayat 85 sampai 98 yang terkandung kisah Nabi Musa dengan Samiri, penelitian ini mengambil langsung penafsiran dalam kitab Tafsir Ru>h al-Ma’a>niy dan kitab Tafsir Fī Z{ila>l al-Qur’ān. Tema ini dipilih mengingat semakin berkembangnya pemahaman dan kompleksnya definisi tentang penafsiran mengenai kisah-kisah dalam al-Qur’an. Dalam perkembangannya, istilah kisah-kisah dalam al-Qur’an seringkali dipakai sebagai simbol historis yang menceritakan kejadian di masa lampau, kemudian beralih kepada pemahaman bahwa kisah tersebut bukan hanya merepresentasikan sejarah melainkan juga menampilkan seni, sastra dan moralitas dalam al-Qur’an. Penafsiran al-Alu>si> dan Sayyid Qut}b lewat kitab Tafsir Ru>h al- Ma’a>niy dan kitab Tafsir Fī Z{ila>l al-Qur’ān ini penting diteliti karena termasuk dua kitab tafsir fenomenal yang ditulis secara elegan, keduanya memiliki perbedaan karakter dan corak tafsir dari kedua kitab tafsir, hal inilah yang membuat peneliti memilih kedua kitab Tafsir teresebut. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif-analitis yaitu dengan mendeskripsikan dan menganalisis penafsiran al-Alu>si> dan Sayyid Qut}b atas kisah Nabi Musa dengan Samiri dalam al-Qur’an surat Taha ayat 85 sampai 98, untuk kemudian dikomparasikan. Dengan pendekatan historis-sosiologis, yaitu dengan menelusuri sejarah pertumbuhan dan pola pemikiran serta konteks sosial-budaya yang mempengaruhinya. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian perpustakaan, dengan menekankan pada kitab tafsir milik al-Alu>si> Ru>h al-Ma’a>niy dan kitab tafsir mliki Sayyid Qut}b yaitu Fī Z{ila>l al-Qur’ān. Penelitian ini: pertama, meneliti masing-masing penafsiran al-Alu>si> dan Sayyid Qut}b dalam Tafsir Ru>h al-Ma’a>niy dan kitab Tafsir Fī Z{ila>l al-Qur’ān. Hingga kemudian didapat sebuah fokus mendalam mengenai tokoh yang ada di dalam kisah Nabi Musa dengan Samiri, kemudian dibagi menjadi identitas, penokohan, serta karakter masing-masing tokoh dalam kisah tersebut. Terdapat tiga tokoh yang memainkan perannya dalam kisah ini. Nabi Musa dan Harun yang berperan sebagai Utusan Allah, Samiri sebagai tokoh utama dalam menyesatkan umat dengan menggunakan patung anak sapi atau lembu yang kemudian dipahami oleh Bani Israil sebagai tuhan yang berhak disembah, dan Bani Israil sebagi kaum atau umat. Kedua, menurut peneliti, penafsiran al-Alu>si> dan Sayyid Qut}b tentang kisah Nabi Musa dengan Samiri dapat diambil relevansinya dengan konteks sekarang, contohnya, media yang digunakan Samiri ternyata memiliki sebuah kemampuan unik yang dapat membuat seseorang bertindak dan berkeyakinan sesuai yang diinginkan. Hal ini terlihat sesuai dengan penafsiran al-Alu>si> dan Sayyid Qut}b ketika menjelaskan berbagai sifat dan karakter Samiri beserta patung ciptaannya. %Z Pembimbing: Muhammad Hidayat Noor, S. Ag., M. Ag dan