%A NIM.: 07530071 M. Syihab. %O Pembimbing: Dr.Phil. Sahiron Syamsuddin, M.A %T A “NEW” INTERPRETATION OF SEEMINGLY SYNONYMOUS QUR’ANIC WORDS (A STUDY OF BINT AL-SHATI’S AL-TAFSIR AL-BAYANI) %X Kajian mengenai masalah sinonimi adalah kajian klasik yang masih berlanjut hingga sekarang. Bint al-Sya>t}i’ merupakan salah satu mufassir yang ikut membahas masalah tersebut. Sebagai salah satu mufassir modern serta mufassir yang lahir belakangan yang mengkaji masalah ini, ia diharapkan mampu memberi makna yang “baru” atas lafaz}-lafaz} al-Qur’an yang dianggap sinonim. Posisinya sebagai penolak, menuntutnya untuk dapat menunjukkan metode serta analisis yang ia gunakan dalam menolak eksistensi sinonimi dalam al-Qur’an. Berangkat dari hal tersebut, skripsi ini mengkaji metode serta analisis yang ia gunakan dalam memberi interpretasi “baru” atas makna kata-kata al-Qur’an yang tampak sinonim. Selain itu skripsi ini juga menganalisis faktor apakah yang mempengaruhinya dalam memberi makna baru atas lafaz}-lafaz} tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, skripsi ini menggunakan salah satu metode interpretasi (hermeneutika) Hans-Georg Gadamer yakni Asimilasi Horizon (Horizontverschmelzung). Metode ini bertujuan menggabungkan horizon/cakrawala penulis serta yang dimiliki oleh teks. Namun demikian, pesan yang terdapat dalam teks akan lebih diutamakan. Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis semantik. Dan untuk menganalisa data yang telah ada, maka digunakan analisis explanatori yang bertujuan mensistematisir pemikiran Bint al-Sya>t}i’ mengenai ketidak-sinoniman lafaz}-lafaz} dalam al-Qur’an. Hasil dari penelitian ini mengugkapkan bahwa penafsiran “baru” atas kata-kata yang tampak sinonim tersebut terdapat dalam sejumlah kata seperti allahw, al-la‘ib dan al-musygilah. Dia membuktikan bahwa ketiga kata tersebut tidak bersinonim. Hal ini ditegaskannya dengan memberikan perbedaan yang tajam diantara ketiganya, dimana beberapa ulama seperti Abu> Hila>l al-‘Askari> tidak melakukan pembedaan seperti yang dilakukan Bint al-Sya>t}i>’. Analisisnya terhadap kata qa>la dan yaqu>lu>na merupakan salah satu penemuan yang penting dimana beliau juga menganggapnya sebagai dua kata yang tidak sinonim. Hal ini disebabkan keduanya diucapakan pada masa yang berbeda. Adapun faktor pendukung dalam memberikan interpretasi “baru”-nya yaitu analisis semantiknya yang terdiri dari tiga komponen: 1) metode substitusi, 2) mempertemukan kata tersebut dengan antonimnya, dan 3) menatanya dalam satu jajaran. Selain itu ia juga menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman dalam analisisnya, serta posisinya sebagai seorang sastrawan yang memandang penggunaan kata-kata yang dianggap sinonim tersebut dilihat dari keindahan makna yang ditimbulkan oleh kata tersebut %K Sinonimi, Bint al-Syati', lafaz-lafaz al-Qur’an %D 2011 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib58450