relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58538/ title: SYIBHUL ‘IDDAH BAGI LAKI-LAKI DALAM PERSPEKTIF MAQASID Al-SYARI’AH (STUDI SURAT EDARAN DIRJEN BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR: P-005/DJ.III/Hk.00.7/10/2021) creator: Ahmad Syah Alam, NIM.: 19103050006 subject: Keluarga Islam subject: Pernikahan description: Seiring dengan berjalannya waktu tak jarang, pernikahan mengalami keretakan yang dapat menimbulkan perpisahan, baik berupa talak ataupun ditinggal mati oleh salah satu pihak dari pasangan suami istri. Oleh karena itu, menimbulkan konsekuensi yang harus dijalankan, salah satunya adalah ‘iddah. ‘Iddah bagi laki-laki pemahaman umum sejauh ini tidak berlaku masa iddahnya dengan artian ketika laki-laki bercerai dengan mantan istrinya, baik dengan talak raj’i maupun talak bain. Yang menjadi problematika adalah ketika setelah menerima akta cerai dari Pengadilan Agama, yang mana dia diputuskan dengan cerai talak raj’i dan masih memiliki hak untuk rujuk kembali dengan isterinya tersebut, selain itu dia juga berpotensi melangsungkan pernikahan lagi dengan perempuan lain yang dia sukai. Hal ini akan menjadi problem ketika dilakukan secara bersamaan, karena akan menimbulkan poligami secara terselubung. Hal ini tentu bertentangan dengan hukum positif di Indonesia, yang mana dalam Pernikahan, Indonesia menganut azas monogami. Sehingga, Kementerian Agama Republik Indonesia mengatur tentang tata cara melangsungkan pernikahan dalam masa ‘iddah istri yang ditetapkan dalam Surat Edaran Bimas Islam NOMOR: P-005/DJ.III/Hk.00.7/10/2021 tentang Pernikahan dalam Masa ‘Iddah Istri. Fokus kajian dalam skripsi ini adalah Bagaimana pertimbangan dikeluarkannya Surat Edaran NOMOR: P-005/DJ.III/Hk.00.7/10/2021 dalam perspektif maqa