@mastersthesis{digilib58859, month = {December}, title = {KONTEKSTUALITAS AL-QUR?AN DALAM TAFSIR ISYARI: Penerapan Ta?wil Sufistik atas Ayat-ayat Ethico-legal}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 20205032040 Muhammad Hasani Mubarok}, year = {2022}, note = {Pembimbing; Dr. H. Zuhry, M.Ag.}, keywords = {Tafsir Isyari; tafsir kontekstual; ethico-legal; ta?wil sufistik}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/58859/}, abstract = {Penafsiran atas ayat-ayat ethico-legal selama ini seringkali hanya menampilkan makna yang bernuansa zahir. Padahal, di dalam tafsir isyari, di balik makna-makna tersebut terdapat makna batin yang sangat siginifikan bagi pemahaman yang komprehensif atas al-Quran. Penelitian akan mengelaborasi penafsiran atas tiga ayat ethico-legal, yakni Qs: al-Ma?idah [5]:51, Qs: al-Nisa? [4]:34 dan Qs: al-Ma?idah [5]:38-40 dengan melihat bagaimana tiga mufassir isyari menafsirkan melakukan ta?wil atas ketiga ayat tersebut. Tiga mufassir isyari tersebut adalah al-Qusyairi, alJilani, dan ?Ibn ?Ajibah. Dilihat dari data yang dikumpulkan{$\backslash$}, maka penelitian ini bersifat kualitatif dengan jenis riset pustaka (library research). Hal ini karena data yang diperoleh adalah berupa kata atau kalimat yang menjelaskan objek penelitian. Data penelitian ini berasal dari sumber; 1) sumber primer, yakni tiga ayat dengan type ethico-legal, 2) sumber sekunder, yang berupa buku-buku tafsir, kamus bahasa Arab serta karya lain yang dapat menopang penelitian. Data-data tersebut dikumpulkan menggunakan teknik document review, yang dimulai dengan langkah document cheklist atas ayat-ayat ethico-legal, buku tafsir dan non-tafsir, dan kamus bahasa Arab secara umum, atau bahasa al-Quran secara khusus. Data tersebut akan dianalisis dalam tiga tahap, yaitu; 1) tahap reduksi data, 2) penyajian data dan, 4) penarikan kesimpulan. Penelitian ini menunjukan bahwa ketiga mufassir isyari sebagaimana disebutkan di atas mampu menampilkan makna batin yang ada di balik tiga ayat ethico-legal. Makna tersebut juga memiliki dimensi kontekstual, hal ini terlihat dari penafsiran Ibn ?Ajibah yang dianalisis melalui ta?wil sufistik. Makna tersebut memiliki signifikansi spiritual (al-magza al-ruhi) yang berdampingan dengan signifikansi legal (al-magza al-syar?i).} }