%A NIM.: 19105030022 Rindiani Putri Junieta %O Pembimbing: Aida Hidayah, S.Th.I.,M.Hum. %T KONSEP DUA BANDING SATU DALAM Q.S AN-NISA’ [4]:11 PERSPEKTIF QIRA’AH MUBADALAH FAQIHUDDIN ABDUL KODIR %X Aturan kewarisan di dalam Al-Qur’an termaktub di dalam Q.S an-Nisa' [4]: 7-13, 176, al-Anfal [6]: 75, ataupun al-Ahzab [33]: 6. Adapun aturan mengenai bagian waris secara spesifik terdapat di dalam Q.S an-Nisa' [4]: 11-12. Kemudian secara lebih khusus pada penelitian ini akan membahas mengenai formula bagian untuk anak laki-laki dan perempuan. Pada dasarnya penafsiran Q.S an-Nisa' [4]: 11, khususnya konsep dua banding satu telah banyak dilakukan oleh para ulama terdahulu. Namun, hukum kewarisan tersebut masih bersifat statis, sehingga tidak mampu menyelesaikan permasalahan kewarisan yang terus berkembang seiring dengan perubahan zaman. Dalam penelitian ini digunakan perspektif qira’ah mubadalah sebagai pisau analisis data. Melalui perspektif qira’ah mubadalah diharapkan mampu menjawab pesan utama yang terkandung di dalam Q.S an-Nisa' [4]: 11 dan memberikan jawaban yang solutif dalam menyelesaikan permasalahan pembagian waris yang terdapat pada masyarakat Indonesia. Sehingga dapat memecahkan kebekuan hukum Islam yang terjadi di Indonesia, khususnya hukum keawarisan. Skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan jenis data library research, yakni dengan mengumpulkan data-data dari bahan pustaka, seperti buku, jurnal, dan hasil penelitian yang memiliki keterkaitan terhadap permasalahan dalam penelitian ini. Dalam melakukan pengolahan data penulis menggunakan metode deskriptif-analitis, yaitu dengan memaparkan data Q.S an-Nisa' [4]: 11, baik dari segi penafsiran, historisitas, maupun fenomena pembagian waris di Indonesia. Kemudian data-data tersebut dianalisis menggunakan perspektif qira>’ah muba>dalah. Melalui pembacaan qira’ah mubadalah dapat diketahui bahwa Q.S an-Nisa' [4]: 11 merupakan bagian dari teks juz’i, yakni teks yang membahas mengenai aturan bermuamalah secara lebih spesifik. Teks ini tidak beoleh dipahami secara bertentangan dengan teks-teks yang mengandung prinsip universal (al-mabadi’) dan teks-teks khusus (al-qawa’id), di mana kedua prinsip ini menjadi landasan utama pemaknaan suatu ayat. Adapun teks maba>di’ yang memayungi Q.S an-Nisa' [4]: 11, yaitu teks yang membahas mengenai nilai-nilai keadilan. Sedangkan teks qawa’id dari Q.S an-Nisa' [4]: 11 ialah suatu teks yang menjelaskan mengenai prinsip peran dan tanggung jawab yang harus diemban oleh setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan. Sehingga melalui kedua landasan dasar pemaknaan ayat tersebut, dapat digambarakan bahwa adanya rasio dua banding satu dalam hak pembagian waris bersifat fleksibel. Selama hal ini tidak bertentangan dengan substansi keadilan, ataupun nilai peran dan tanggung jawab setiap ahli waris kepada keluarganya. Oleh karena itu, pembagian 2:1 dapat saja berubah menjadi 1:2, seiring dengan perubahan peran dan tanggung jawab kedua belah pihak kepada muwaris maupun keluarganya. %K Pembimbing: hukum waris; qira’ah mubadalah; adil; tanggung jawab %D 2023 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib58946