TY - THES N1 - Pembimbing: Prof. Dr. Ahmad Baidowi, S.Ag., M.Si ID - digilib59136 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59136/ A1 - Muhammad Khoirul Hakim, NIM.: 16531010 Y1 - 2023/02/10/ N2 - Penggunaan asmaulhusna sebagai penutup ayat sering sekali digunakan dalam Al-Qur?an. Satu asma bisa dipasangkan dengan banyak asma lain. Namun urutan penyebutannya tetap sama dalam banyak penggunaan. Hanya asmaulhusna ?alim dan hakim yang digunakan bolak-balik. Terdapat 36 ayat dalam Al-Qur?an yang diakhiri pasangan asmaulhusna alim dan hakim. Dari 36 itu, 29 ayat di awali dengan asma ?alim dan 7 ayat dengan hakim. Penggunaan pasangan asmaul husna sebagai penutup ayat tentu meiliki makna khusus ketika dihubungkan dengan ayat-ayat disekitarnya. Al-Razi sebagai mufasir abad pertengahan termasuk salah satu yang mashur dalam menerangkan hubungan (munasabah) itu. Dalam Tafsir Mafatih al-Gaib atau dikenal juga dengan nama Tafsir al-Kabir ia kerap menerangkan hubungan-hubungan ayat dan surat meski tidak semuanya. Dalam penelitian kali ini akan mencari makna dan perbedaan asmaulhusna ?alim dan hakim dalam Tafsir Mafatih al-Gaib ketika didahulukan asma ?alim dan ketika didahulukan hakim serta karakteristik penafsirannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode library research yang fokus pada Tafsir Mafatih al-Gaib yang memuat ayat-ayat yang dimaksud. Sumber sekunder berupa penafsiran ayat-ayat lain dalam Tafsir Mafatih al-Gaib dan karya al-Razi tentang asmaul husna, Lawami? al-Bayyinat Syarh Asma? Allah Ta?ala wa al-Sifat serta beberapa karya tulis yang memuat pembahasan yang sama. Data-data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi. Kemudian dianalisis menggunakan teori munasabah dan komparasi untuk menemukan karakteristik dan perbedaannya Dari penelitian ini dijelaskan bahwa al-Razi menafsirkan pasangan asma ?alim dan hakim sesuai dengan konteks ayat. Namun terdapat perbedaan penafsiran ketika urutannya berbeda. Perbedaan itu berupa perbedaan dari segi model penafsiran, perbedaan tema pokok pada ayat yang ditempatinya, dan perbedaan makna. Ayat-ayat yang diakhiri pasangan ?alim-hakim memuat pembahasan etika-hukum, Allah, Nabi dan kaumnya, keimanan, dan setan, sedangkan yang diakhiri hakim-?alim memiliki tema pokok berupa nabi dan kaumnya, Allah, dan hari akhir. Urutan ?alim-hakim menunjukkan bahwa Allah mengetahui segala sesuatu dan perbuatan-Nya selalu sesuai dengan pengetahuan-Nya. Penyebutan hakim-?alim untuk menegaskan kesempurnaan pengetahuan Allah yang tidak hanya berkaitan dengan perkara praktik tapi juga teoretis. Dari penafsirannya juga ditemukan karakteristik bahwa al-Razi menafsirkan pasangan asma ini dengan menerapkan munasabah. Munasabah yang ia pakai ialah munasabah antar kalimat dalam satu ayat, susunan ayat dalam satu surat yang saling berhubungan, dan kesatuan tema al-Qur?an bahwa tauhid menjadi tema sentral seluruh isi al-Qur?an. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Munasabah KW - ?Alim KW - Hakim KW - Tafsir Mafatih Al-Gaib M1 - skripsi TI - MUNASABAH PASANGAN ASMAULHUSNA ?ALIM DAN HAKIM DALAM TAFSIR MAFATIH AL-GAIB AV - restricted EP - 184 ER -