%A NIM.: 20205031014 Salma Ultum Fatimah %O Pembimbing: Prof. Dr. Abdul Mustaqim, S.Ag., M.Ag %T KONSEP KEMULIAAN MANUSIA DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TAFSIR MAQASIDI JASSER AUDA & ABDUL MUSTAQIM %X Terdapat kebiasaan pandangan bahwa suatu hal yang berbeda dari pandangan umum mengenai makna “mulia” akan dipandang sebelah mata. Dalam realitanya, kemuliaan manusia diukur dari kelas atau stratifikasi sosial, seperti kekayaan, kekuasaan atau wewenang, jabatan dan ilmu pengetahuan. Adanya berbagai fakta di media sosial turut mendukung pandangan tersebut, misal adanya flexing culture follower (pengikut), preety previllage, prestige (gengsi) dan lain sebagainya, yang justru membawa dampak negative,salah satunya kehilangan self-esteem, kesenjangan sosial, degredasi moral, dan krisis kemanusiaan. Kaitannya dengan hal ini, ternyata al-Qur‟an memperkenalkan konsep kemuliaan manusia yang tidak hanya terbatas pada fisik atau kebendaan, melainkan pada hal yang lebih bersifat hakiki dan subtansial. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Dalam pengertian ini penelitian dilakukan dengan menelaah buku-buku, literatur-literatur dan berbagai data-data kepustakaan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Sifat dari penelitian ini adalah penelitian kualitatif, karena menggunakan metode deskriptif analitis. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode dokumentasi, yakni mencari data dalam buku, karya ilmiah, jurnal, dan lain-lain. Pada tahap ini penulis menghimpun metode-metode maqasid Jasser Auda dan Abdul Mustaqim, serta penafsiran tematik ayat-ayat kemuliaan manusia untuk kemudian diklasifikasikan berdasarkan rumusan masalah dan objek kajian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa kategori-kategori kemuliaan manusia di dalam al-Qur‟an, seperti kemuliaan yang berbasis ketakwaan, kemuliaan berbasis ilmu, kemuliaan berbasis harta atau kekayaan, kemuliaan yang berbasis keturunan, jabatan, dan anugerah. Kategori kemuliaan ini dilihat dari kedua pendekatan tersebut menghasilkan konsep kemuliaan yang fundament, transendent dan aktual. Kemudian, hasil dari keduanya ditemukan bahwa maqasid Jasser Auda dan Abdul Mustaqim merupakan pendekatan penafsiran yang sama-sama menggali maksud ayat dengan berbeda sudut pandang. Dalam metode Jasser Auda menggunakan fitur 6 sistem, sedangkan dalam metode tafsir maqasid Abdul Mustaqim menggunakan analisis aspek dan nilai maqasid. %K Kemuliaan Manusia, Al-Qur' an, Tafsir Maqasid %D 2023 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib59171