%0 Thesis %9 Skripsi %A Lanik Setiawati, NIM.: 19102020047 %B FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI %D 2023 %F digilib:59225 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K konseling adiksi; self efficacy; Benzo %P 122 %T KONSELING ADIKSI UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY PENGGUNA BENZO DI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59225/ %X Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2015 penggunaan psikotropika yang paling banyak disalahgunakan adalah golongan benzodiazepin. Menurut penelitian Badan Narkotika Nasional Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, penggunaan benzodiazepine secara terus menerus menimbulkan masalah perilaku, emosi dan ketidakberdayaan Penggunaan benzodiazepine dianggap legal karena berdasarkan resep dokter. Namun, penggunaan benzo tersebut disalahgunakan oleh penggunanya. Berdasarkan hasil pra penelitian, pengguna benzo cenderung memiliki gangguan kecemasan, masalah kognitif dan kurangnya self efficacy. Kurangnya self efficacy pada pengguna benzo dapat berpengaruh dalam kegiatan sehari-hari. Pengguna benzo cenderung tidak percaya diri akan kemampuannya untuk melakukan aktivitas tertentu jika tidak mengonsumsi obat-obatan tersebut. Sehingga, pengguna benzo harus melakukan konseling adiksi dengan tujuan agar memiliki kepercayaan kepada diri sendiri untuk berhenti menggunakan obat-obatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode konseling adiksi untuk meningkatkan self efficacy pengguna benzo di BNNP DIY. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah 2 orang konselor dan 2 orang konseli. Objek penelitian yang digunakan adalah metode konseling adiksi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan wawancara. Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun uji keabsahan data dengan menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode konseling adiksi yang digunakan adalah motivational interviewing dan cognitive behavioral therapy. Tahap pelaksanaan konseling dengan metode motivational interviewing hampir sama dengan tahap konseling individu pada umumnya yaitu melalui tahap awal (tahap mendefinisikan masalah), tahap inti (tahap kerja), dan tahap akhir (tahap perubahan dan tindakan). Langkah-langkah yang digunakan dalam metode cognitive behavioral therapy yaitu menentukan atau mengidentifikasi masalah konseli, menentukan tujuan rehabilitasi, tindakan atau action, dan evaluasi. %Z Pembimbing: Zaen Musyrifin, S.Sos.I, M.Pd.I