%0 Thesis %9 Skripsi %A KHOIFAH, NIM. 06230014 %B /S1 - Skripsi/Fakultas Dakwah/ %D 2015 %F digilib:5923 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K gangguan komunikasi, anak autis, Sekolah Khusus Autis %T PENANGANAN GANGGUAN KOMUNIKASI ANAK AUTIS DI SEKOLAH KHUSUS AUTIS BINA ANGGITA YOGYAKARTA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5923/ %X ABSTRAK Penelitian berjudul Penanganan Gangguan Komunikasi Anak Autis di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita Yogyakarta, ini dilatar belakangi oleh ketidak mampuan individu untuk berkomunikasi atau berbicara dengan orang lain, bahkan dengan orang tua dan saudaranya. Mereka tampak seperti tuli, mengoceh tanpa arti, membeo, hidup dalam dunianya sendiri. atau dunia khayalan, seolah-olah hanya mereka sendiri yang ada dalam lingkungan hidup ini. Gejala-gejala autis mulai tampak sejak masa yang paling awal dalam kehidupan mereka. Gejala-gejala tersebut tampak ketika bayi menolak sentuhan orangtua, tidak merespon kehadiran orangtua, dan melakukan kebiasaan-kebiasaan lainnya yang tidak dilakukan oleh bayi-bayi normal pada umumnya. Selanjutnya penelitian ini bertujuan untuk menggali penanganan apa saja yang diberikan Sekolah Khusus Autis Bina Anggita Yogyakarta untuk mengatasi gangguan komunikasi yang dimiliki anak autis dan mengetahui bagaimana hasil dari penanganan gangguan komunikasi anak autis yang telah dilakukan oleh Sekolah Khusus Autis Bina Anggita Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan mengambil subjek kepala sekolah dan terapis Sekolah Khusus Autis Bina Anggita Yogyakarta. Objek dalam penelitian ini adalah tentang penanganan gangguan komunikasi yang diterapkan di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita Yogyakarta beserta hasilnya. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa penanganan gangguan komunikasi di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita Yogyakarta dilakukan dengan menggunakan tiga proses, yakni; proses awal, proses menengah, dan proses lanjut. Adapun dalam pelaksanaannya proses-proses tersebut menggunakan empat metode terapi, yaitu; terapi Applied Behavior Analysis (ABA) atau Lovaas, terapi wicara, terapi integrasi sensorik, dan pendidikan khusus. div %Z Pembimbing: Noorkamilah, S. Ag., M. Si.