@phdthesis{digilib59473, month = {May}, title = {PROBLEMATIKA PENERAPAN ILMU TAJWID DALAM PROSES MENGHAFAL AL-QUR?AN PADA PESERTA DIDIK KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH DARUL QUR?AN WONOSARI}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 19104010055 Fatihatun Ni?mah}, year = {2023}, note = {Pembimbing: Drs. Ahmad Hanany Naseh, MA}, keywords = {ilmu Tajwid; motivasi belajar; tahfizul Quran}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59473/}, abstract = {Latar belakang penelitian ini adalah karena adanya permasalahan dalam penerapan ilmu tajwid yang ada di MI Darul Qur?an dimana madrasah ini memiliki program Ta{\d h}f{\=i}{\d z}ul Qur?an dengan menerapkan metode ta{\d h}s{\=i}n berupa pembenahan ilmu tajwid dan ta{\d h}f{\=i}{\d z} berupa hafalan baru. Namun terdapat kendala dalam penerapan program Ta{\d h}f{\=i}{\d z}ul Qur?an di MI Darul Qur?an. Di dalam madrasah ini terdapat suatu kelas yang masih memerlukan pendampingan yang lebih intensif dalam penerapan ilmu tajwid jika dibandingkan kelas yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji permasalahan mengenai penerapan ilmu tajwid dalam menghafal Al-Qur?an beserta penyebab dan upaya yang dilakukan madrasah dalam menangani permasalahan tersebut supaya dapat menjadi alternatif penyelesaian pada madrasah lain dengan basis Ta{\d h}f{\=i}{\d z}ul Qur?an. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah : 1) Pembelajaran tajwid dilakukan dengan cara Guru Ta{\d h}f{\=i}{\d z} memberikan suatu ayat kepada peserta didik kemudian peserta didik menirukan dan mencari hukum bacaannya, apabila salah maka Guru Ta{\d h}f{\=i}{\d z} akan membenarkan bacaan tersebut. Hal tersebut juga berlaku pada saat peserta didik membaca maupun menghafal Al-Qur?an. Aspek penerapan ilmu tajwid ini juga nantinya akan menjadi pertimbangan lulus atau tidaknya peserta didik dalam ujian hafalan kenaikan juz. Apabila nilai keseluruhan kurang dari 70 (sudah termasuk tajwid di dalamnya) maka peserta didik belum bisa melanjutkan pada hafalan juz berikutnya. 2) Permasalahan dalam penerapan ilmu tajwid yang sering terjadi adalah hukum ikhfa yang masih dibaca izhar, ghunnah, mad, dan daya pemahaman peserta didik yang berbeda beda. Hal tersebut dipengaruhi pasca pandemi Covid-19, kurangnya SDM yang mengajar ta{\d h}f{\=i}{\d z}, dan Guru Ta{\d h}f{\=i}{\d z} yang berubah-ubah. Peserta didik juga sering kali lupa dan tidak mencatat materi tajwid sehingga kesalahan tajwid dapat terjadi berulang-ulang. 3) Upaya madrasah dalam mengatasi permasalahan yang ada adalah dengan memaksimalkan jam istirahat, bekerja sama dengan Yayasan Pondok Pesantren Darul Qur?an Wal Irsyad dari segi SDM untuk membantu dalam program Ta{\d h}f{\=i}{\d z}ul Qur?an, mengadakan simakan rutin satu bulan sekali, mempererat komunikasi dengan orang tua peserta didik, serta problematika pembelajaran tajwid ini dapat diatasi dengan metode ta{\d h}s{\=i}n.} }