@phdthesis{digilib59873, month = {August}, title = {KOMODIFIKASI AGAMA DALAM PENGADAAN FASILITAS KOMERSIAL DI MASJID JAMI? IMAM BAIDHOWI PLEMAHAN KABUPATEN KEDIRI}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 21105020049 Fatma Dewi Wachdah}, year = {2025}, note = {Khairullah Zikri, S.Ag., MAStRel.}, keywords = {komodifikasi agama; wisata religi; sakral; profan; persepsi pengunjung.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59873/}, abstract = {Penelitian ini mengkaji fenomena komodifikasi agama yang terjadi di Masjid Jami Imam Baidhowi Plemahan, Kabupaten Kediri. Masjid yang baru diresmikan pada akhir 2023 ini, menarik perhatian publik karena arsitekturnya yang menyerupai Masjid Nabawi serta penambahan fasilitas komersial. Penelitian ini berfokus pada bagaimana pengadaan fasilitas komersial di lingkungan masjid memengaruhi persepsi jamaah tetap dan pengunjung, serta dampaknya terhadap kesakralan masjid itu sendiri. Dalam artian, penelitian ini menggali hubungan antara spiritual dan ekonomi dalam ruang keagamaan kontemporer. Di mana daya tarik pengunjung dapat menimbulkan aktivitas profan seperti kegiatan ekonomi dan rekreasi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data diperoleh melalui observasi langsung di lapangan dan wawancara dengan pengelola masjid, jamaah tetap, pengunjung, dan pedagang di sekitar masjid. Penelitian ini dianalisis menggunakan 2 teori yaitu, teori komodifikasi agama oleh Greg Fealy serta teori sakral dan profan oleh Mircea Eliade. Dari kedua teori ini dapat menganalisis berbagai jenis fasilitas komersial, penerapan strategi pemasaran, kemudian menggali lebih mendalam persepsi pengunjung tentang fenomena tersebut, serta pengaruhnya bagi kesakralan masjid. pendekatan ini memungkikan analisis tentang hubungan antara spiritual, sosial, ekonomi pada ruang sakral kontemporer Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa Masjid Jami? Imam Baidhowi secara aktif mengkomodifikasi aspek keagamaan dan ruang sakralnya melalui penyediaan fasilitas ibadah yang nyaman, program keagamaan serta penyediaan fasilitas hiburan. Respon terhadap komodifikasi ini bervariasi, sebagian besar positif, namun terdapat pula respon netral dan kritis yang menyoroti potensi gangguan terhadap kekhusyukan ibadah dan masalah kebersihan akibat keramaian. Meskipun membawa dampak positif secara sosial dan ekonomi, fenomena ini juga menimbulkan tantangan dalam menjaga keseimbangan antara fungsi sakral dan profan. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh dari komodifikasi bagi sakralitas masjid.} }