%A NIM.: 17105010065 Dessy Novita Sari %O Pembimbing: Dr. H. Fahruddin Faiz, S. Ag., M.Ag. %T KONSEP MENCINTAI DIRI DALAM BUKU I WANT TO DIE BUT I WANT TO EAT TTEOKPOKKI PERSPEKTIF FILSAFAT STOISISME %X I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki karya Baek Se Hee merupakan salah satu novel self improvement yang terbit di tahun 2018 dan menjadi best seller di Korea Selatan. Baek Se Hee menuliskan catatan konsultasi psikiaternya ke dalam sebuah buku yang diberi judul I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki. Secara garis besar permasalahan yang dialami tokoh utama dalam buku ini yakni Baek Se Hee adalah tentang kekhawatiran yang dialami dalam kehidupannya. Konsep mencintai diri dalam buku ini penulis analisa menggunakan perspektif Stoisisme. Penelitian ini berjudul “Konsep Mencintai Diri dalam Buku I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki Perspektif Stoisisme”. Adapun rumusan masalah yang ada pada penelitian ini adalah bagaimana konsep mencintai diri dalam buku I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki? Bagaimana konsep kebahagiaan Stoisisme? dan bagaimana konsep mencintai diri dalam buku I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki perspektif stoisisme? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep mencintai diri dalam buku I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki perspektif stoisisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data library researh atau penelitian kepustakaan. Data digunakan terdiri dari sumber data primer dan sekunder. Data primer yang digunakan merupakan buku I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki serta referensi terkait stoisisme di antaranya adalah Enchiridion karya Epictetus, Moral Letters to Lucilius oleh Seneca dan Meditations karangan Marcus Aurelius. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah klasifikasi data. Kemudian untuk metode penyajian data digunakan metode deskriptif. Hasil penelitian dari konsep mencintai diri dalam I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki jika dilihat dengan perspektif Stoisisme ditemukan bahwa permasalahan yang dialami tokoh Baek Se Hee menunjukkan tiga emosi negatif yang diusung kaum Stoa. Tiga emosi negatif tersebut adalah iri hati, rasa takut dan rasa sakit. Kemudian konsep mencintai diri yang dinarasikan tokoh Psikiater meliputi pentingnya mengenal diri, menumbuhkan kepercayaan diri, dan mengontrol pikiran dapat dilihat dalam beberapa pemikiran Stoa. Pemikiran Stoa tersebut yakni meliputi hidup selaras dengan alam, membedakan apa yang tergantung dan tidak tergantung, dan menghilangkan emosi negatif. %K mencintai diri; Stoisisme; Kaum Stoa %D 2023 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib59933