@phdthesis{digilib59940, month = {December}, title = {PERAN TOKOH AGAMA DALAM MEMBANGUN KESEJAHTERAAN SOSIAL PADA SAAT PANDEMI COVID- 19}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18105040004 Nur Rohimah}, year = {2022}, note = {Pembimbing: Mahatva Yoga Adi Pradana, M. Sos}, keywords = {Tokoh agama, Masyarakat, Covid-19, Desa Tanjung Asri}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59940/}, abstract = {Skripsi ini mengkaji peran tokoh agama dalam membangun kesejahteraan sosial pada saat pandemi covid-19. Fakta yang ditemukan di lapangan menunjukkan bahwa tokoh agama melakukan tindakan tidak sesuai dengan norma ataupun kepribadian dari seorang tokoh dari tokoh lainnya, tokoh melakukan kebaikan kepada sesama pada saat adanya covid-19, membantu yang sedang mengalami kemalangan. Sementara ada tokoh lainnya yang tidak peduli dengan masyarakatnya yang mengalami kemalangan karena tokoh terssebut takut terkena covid yang sedang mewabah di Desa Tanjung Asri. Kemudian tokoh yang menjadi penengah ketika masyarakat yang tidak mendapatkan keadilan dari tokoh masyarakat, maka tokoh agama melakukan negosiasi pada tokoh masyarakat agar berbuat adil kepada warganya. Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), artinya data diperoleh langsung dari kehidupan masyarakat. Adapun jenis data dalam penelitian ini dikarenakan penelitian kualitatif maka berbentuk literatur atau tulisan dan gambar yang diambil dari observasi, dokumentasi, serta beberapa sumber terkait. Penelitian ini akan mengambil data yang bersumber dari dua jenis sumber data, yakni sumber data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan teori max webber tindakan sosial yang mengatakan bahwa aktor ataupun kelompok memiliki tujuan-tujuan tertentu dari apa yang aktor tersebut lakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tokoh-tokoh agama telah memberikan peranannya dalam mewujudkan kesejahteraan sosial. Bentuk-bentuk yang telah dilakukan diantaranya yaitu menjadi penengah ketika masyarakat terjadu konflik antar sesama warga ataupun secara internal dengan keluarga, kemudian tokoh meningkatkan sikap keagamaan masyarakat dan melakukan keegiatan keagamaan dengan bertujuan saling berinteraksi serta terbentuk masyarakat yang sejahtera. Kesejahteraan sosial yang terjadi kondisi dimana masyarakat sudah terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial agar dapat hidup layak dan dapat melaksanakan fungsi sosialnya.} }