TY - THES N1 - Pembimbing: Novian Widiadharma, S.Fil.I., M.Hum. ID - digilib59951 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/59951/ A1 - Intan Kurnia Salim, NIM.: 19105010008 Y1 - 2023/05/11/ N2 - Raja Jalaluddin Muhammad Akbar adalah seorang pemimpin Kerajaan Mughal pada tahun 1556-1605 M. Ia sendiri juga dikenal sebagai Raja yang memiliki sifat toleransi tinggi kepada semua agama-agama. Disebut juga Din-i-Ilahi yang memiliki arti dan pemaknaan yang berbeda bagi setiap orang mempelajarinya. Sebagian orang berfikir bahwa Din-i-Ilahi adalah agama baru, kemudian aliran sesat, serta tatanan aturan baru seperti bentuk perundang-undangan. Oleh sebab itu, Din-i-Ilahi menimbulkan kekacauan kontoversi antara setiap agama-agama di masa itu. Demikian halnya terjadi disebabkan beberapa para sejarawan memberikan penerjemahan secara tidak benar dan menjadikan para peneliti lainnya ikut serta memberikan masukan buruk terhadap Din-i-Ilahi. Walaupun demikian, hanya sebagian saja yang memberikan penjelasan secara pro dan kontra sehingga tidak begitu menimbulkan bentuk yang sangat buruk. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretatif, mencari tahu akar-akar Din-i-Ilahi, serta menjelaskan kembali dengan benar konsep-konsep dari Din-i-Ilahi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sejarah (historical aproach). Dalam metode pengumpulan data penulis gunakan adalah penelitian pustaka (library research). Yang menjadikan sumber utama pada penelitian ini adalah The Ain-i-Akbari tulisan asli dari Abu Fazl. Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu menjelaskan suatu fenomena dengan mendalam dan dilakukan mengumpulkan data sedalam-dalamnya kemudian dianalisis secara kritis dan menganalisa masa lampau. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa peneliti dapat menemukan akar-akar dari Din-i-Ilahi serta menjelaskan secara rinci konsep-konsep dari Din-i-Ilahi. Kebenaran yang ditemukan bahwa Din-i-Ilahi adalah Tauhid Ilahi dan bukan sebagai agama baru melainkan suatu keteraturan yang dibuat oleh Raja Jalaluddin Muhammad Akbar. Tauhid Ilahi tidak lain adalah suatu perkumpulan yang tidak ada maksud dan hubungannya dengan agama Islam, agama Hindu, ataupun agama lainnya. Terbentuknya Tauhid Ilahi berdasarkan motif politik dan peristiwa keagamaan yang terjadi di Kerajaan Mughal. Tauhid Ilahi hanya bertahan hingga Raja Jalaluddin Muhammad Akbar meninggal dan tidak dilanjutkan oleh penerus Kerajaan Mughal yakni Pangeran Salim. Oleh sebab itu, Tauhid Ilahi disuguhkan melalui para sejarawan dalam memberikan keterangan dan penjelasan yang akurat. Sehingga para peneliti lainnya yang ingin melakukan penelitian terhadap Din-i-Ilahi atau Tauhid Ilahi bisa dilakukan secara baik dan benar. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Raja Jalaluddin Muhammad Akbar; Kerajaan Mughal; Din-i-Ilahi. M1 - skripsi TI - KONSEP DIN-I-ILAHI JALALUDDIN MUHAMMAD AKBAR (1556-1605) AV - restricted EP - 71 ER -