%0 Thesis %9 Skripsi %A AGUS BAHA'UDIN - NIM. 06360031 %B /S1 - Skripsi/Fakultas Syari'ah/ %D 2011 %F digilib:6023 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K kebijakan politik Indonesia, tipologi politik, Soeharto, Abdurrahman Wahid %T KEBIJAKAN POLITIK DI INDONESIA; ANALISIS TENTANG TIPOLOGI POLITIK SOEHARTO DAN ABDURRAHMAN WAHID %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6023/ %X ABSTRAK Soeharto dan Abdurrahman Wahid adalah dua sosok tokoh yang pernah tampil menjadi Presiden Republik Indonesia ini. Yang hingga hari ini masih sangat terasa tertanam kuat dalam pikiran berjuta-juta rakyat Indonesia karena cara berfikir, tindakan, dan cita-cita luhur untuk merubah bangsa yang besar sesuai dengan falsafah Pancasila. Meskipun demikian, penulis bukan bermaksud sama sekali untuk sekedar membandingkan sosok Soeharto dan Gus Dur. Namun, lebih dari itu, penulis ingin mendeskripsikan bahkan menelusuri perjuanganperjuangan kedua tokoh yang pernah menjadi orang nomor satu di bangsa ini. Pokok masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana dampak kebijakan politik Soeharto dan Gus Dur dalam percaturan politik sekaligus upaya kedua sosok ini dalam mengeluarkan kebijakan tangan besi Soeharto dan konsep keadilan Gus Dur. Sehingga telah mampu kita rasakan bersama, meskipun sudah beberapa tahun yang lampau, dampak kebijakan hingga pemikirannya masih mewarnai kehidupan seluruh rakyat di nusantara. Sementara itu, konstalasi politik bangsa ini masih berjalan dengan pasang surut karena kepemimpinan para tokoh sebelumnya, apalagi jika dibandingkan, kepemimpinan 32 Soeharto untuk memimpin bangsa dan kepemimpinan Gus Dur yang relatif singkat merupakan pembeda tersendiri dalam membedah kebijakan kedua sosok tersebut. Namun, itu tidak sepenuhnya kita terjerumus oleh fakta sejarah yang demikian, sebab tidak ada sesuatu yang berjalan dengan sendirinya, dengan pendekatan sosio-historis. Sedangkan analisa skripsi ini menggunakan metode kualitatif-analitis, deduksi dan komparasi. Dunia politik memang cenderung merebutkan sebuah kekuasaan, namun terlepas itu, dua sosok Soeharto dan Abdurrahman Wahid mempunyai tipologi tersediri yang hingga hari ini masih layak dikaji. Soeharto berawal dari G 30 S yang membawa perubahan besar dalam politik Indonesia. Operasi penumpasan terhadap G 30 S dibawah komando Soeharto memberikan legitimasi politik terhadap dirinya hingga mampu tampil dipanggung nasional. Setelah pada 11 Maret 1966 Soeharto mendapat mandat dari Presiden Soekarno untuk memulihkan keamanan. Sehingga menjadi awal peralihan (Orde Lama) ke (Orde Baru). Sementara itu, situasi nasional Pasca Orde Baru menjadi labil disemua lini, baik dibidang politik, ekonomi, budaya, dan sosial. Pemerintahan Habibie yang amburradul membuat rakyat tidak percaya akan pemerintahan Habibie, sehingga Gus Dur mampu tampil menjadi Presiden ke-4 RI melalui kekuatan Poros Tengah. Meskipun jika kemudian kedua sosok tokoh tersebut mempunyai tipologi politik dan perjuangan yang berbeda untuk menyelesaikan persoalan bangsa Indonesia. div %Z Pembimbing: 1. Drs. Ahmad Pattiroy, M.Ag. 2. Fathorrahman.S.Ag.,M.Si.