eprintid: 604 rev_number: 19 eprint_status: archive userid: 6 dir: disk0/00/00/06/04 datestamp: 2013-04-04 11:47:15 lastmod: 2017-11-17 08:54:32 status_changed: 2012-05-04 16:38:56 type: article metadata_visibility: show creators_name: ALEF THERIA, WASYIM title: PSYCHOLOGY AGAMA DAN SEJARAH PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA ispublished: pub subjects: PF subjects: jur_alj divisions: jurn_jamiah full_text_status: public keywords: Psikologi, Agama, Sejarah, Perkembangan, Indonesia abstract: Sebagaimana kita kenal selama ini, seperti halnya Ilmu Perbandingan Agama, Psikologi Agama muncul dalam kancah-kancah Ilmu Empiris yang menggunakan methode positif. Ilmu empiris tersebut timbul sebagai suatu reaksi atau respon terhadap apa yang disebut dengan ilmu Spekulatitif. Methode ini menghadapkan penyelidikan hanya kepada suatu gejala. Dari kekaguman terhadap suatu gejala, kemudian mengarahkan perhatian serta pandangannya untuk membuat pemikiran untuk menyusun teori gejala yang bersangkutan. Dalam penyusunan teori tersebut penyelidik berusaha utnuk membuat suatu induksi yang membawanya kepada apa yang biasa disebut dengan prima principia atau prinsip utama dan kemudian dari prinsip utama ini dia kembali menyoroti gejala tersebut. Dalam berbagai literatur dapat kita temukan bahwa aliran empirisme membawa suatu revolusi besar dalam bidang ilmu pengetahuan. Baik object maupun methode ilmu pengetahuan ditinjau kembali. Dan satu-satunya pegangan untuk mendapatkan suatu pengetahuan yang pasti adalah hanya dengan pengalaman inderawi yang mengundang konsekuensi perubahan yang luas dan juga sangat jauh. Adapun methode yang disarankan oleh aliran empiris ini adalah methode positif yang karena seringkalinya methode ini dianggap sebagai satu-satunya methode yang dapat menjamin keilmiahan suatu pengetahuan, maka sering disebut dengan scientific. Methode positif menuntut penyelidik hanya menghadapi gejala saja, lalu memaksa penyelidik untuk mendalami lebih jauh dan lebih lanjut lagi, yang dilakukannya dengan - observasi - analisa- hypothesa - verifikasi dan - thesa. Methode positif sering menggunakan percobaan-percobaan atau eksperimen. Karenanya, maka methode ini disebut juga dengan methode eksperimentil. Apa yang disebut dengan eksperimen adalah suatu suasana yang diciptakan sendiri dengan sengaja dengan maksud untuk melihat suatu pengaruh faktor tertentu (variable) dalam suatu situasi tertentu. Eksperimen ini biasanya dilakukan pada tahap verifikasi. b date: 1976-01-01 date_type: published publication: Al Jamiah volume: Vol.17 number: No.14 publisher: UIN Sunan Kalijaga pagerange: 49-69 refereed: TRUE issn: 2338-557X referencetext: update terakhir : 2008-08-15 14:50:39 ; nama file diserver lama : digilib-uinsuka--aleftheria-1184-1-04.alef-a.pdf ; letak file diserver lama : ./files/disk1/24/digilib-uinsuka--aleftheria-1184-1-04.alef-a.pdf ; url download server lama : /download.php?id=1385 ; nama file lama : 04. ALEF THERIA WASYIM - PSYCHOLOGY AGAMA DAN SEJARAH PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA.pdf ; format file : application/pdf ; besar file : 3721615 ; Copyright (c) 2008 by Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved. citation: ALEF THERIA, WASYIM (1976) PSYCHOLOGY AGAMA DAN SEJARAH PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA. Al Jamiah, Vol.17 (No.14). pp. 49-69. ISSN 2338-557X document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/604/1/04.%20ALEF%20THERIA%20WASYIM%20-%20PSYCHOLOGY%20AGAMA%20DAN%20SEJARAH%20PERKEMBANGANNYA%20DI%20INDONESIA.pdf