%0 Thesis
%9 Skripsi
%A Adeng Marwanto, NIM.: 01410782-00
%B FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
%D 2004
%F digilib:60421
%I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
%K Materi Fikih, Pendidikan Seks, Pelajaran Fikih
%P 91
%T PENDIDIKAN SEKS DALAM MATA PELAJARAN FIKIH DI MTs NEGERI PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA
%U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60421/
%X Masa remaja merupakan rentan usia yang labil dan dipandang kritis. Sebab remaja dihadapkan dengan persoalan-persoalan ataupun tuntutan sosial akibat dari pertumbuhan dan perkembangan yang sedang dialaminya. Salah satunya adalah persoalan seks. Pada masa rernaja (puherta<s) organ-organ seks mulai menunjukkan kematangan sehingga muncul dorongan atau hasrat untuk memenuhinya. Menurut "Hurlock", sebagaimana dikutip oleh Andi Mappriare gejala ini mempakan fase negatif (negative phase) yang dialami oleh remaja yang ditandai oleh munculnya tanda-tanda seksual , seperti menarche (haid pertama kali) pada remaja perempuan dan mimpi basah bagi remaja laki-laki. 8 Akibat dari kesan mimpi basah yang indah tersebut maka timbullah minat terhadap lawan jenisnya. Selain itu juga ditandai dengan perubahan-perubahan lain baik yang bersifat fisik maupun psikis yang tentunya akan berimplikasi terhadap pola tingkah laku para remaja.  Penelitian tm merupakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan penelitian yang menggunakan bentuk deskripsi kata dan gambar, bukan angka dalam penyajian hasil­hasilnya.  Hasil peneliotian, Materi-materi fikih yang termasuk pendidikan seks yang diajarkan di MTsN Pundong Bantu} Yogyakarta sebagaimana tersebut di atas dapat dikatakan relevan dengan tingkat perkembangan siswa MTs. Karena siswa MTs adalah kelompok remaja awal yang secara biologis maupun psikologis sedang mengalami masa yang sensitif terhadap masalah seksualitas. endidikan seks dalam mata pelajaran fikih di MTsN Pundong Bantul Y ogyakarta dapat diajarkan dengan baik karena didukung oleh beberapa faktor, seperti: lingkungan yang sehat, minat siswa yang cukup tinggi dansarana perpustakaan yang memadai. Akan tetapi ada juga hambatan yang menjadi pennasalahan bagi guru, seperti; karakteristik siswa yang berbeda-beda, terbatasnya kemampuan guru dalam mengembangkan materi, kurangnya kerjasama serta media pembelajaran yang terbatas. Namun sejauh ini, hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi meskipun belum secara keseluruhan. Dan inilah yang selalu diupayakan oleh pihak madrasah dalam rangka meningkatkan kualitas MTsN Pundong Bantu! Yogyakarta.
%Z Pembimbing: Drs. Radino, M.Ag