@phdthesis{digilib60431, month = {August}, title = {TEORI ITTISHAL DALAM PERSPEKTIF IBN BAJJAH TELAAH DALAM KITAB TADBIR AL- MUTAWAHHID TERJEMAHAN MA?AN ZIYADAH}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18105010052 Muhammad Julham}, year = {2023}, note = {Pembimbing: Dr. H. Shofiyullah MZ, S.Ag., M.Ag.}, keywords = {Ittishal, Tadbir Al- Mutawahhid, Ibn Bajjah}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60431/}, abstract = {Filosofi modern telah mengalami penurunan. Kritik terhadap penolakan filsafat menyebabkan hal ini terjadi. Salah satunya adalah Imam Al-Ghazali, yang menulis kitab Tahafut Al-Falasifah yang mengkritik filsafat. Kritikan Al-Ghazali ini sangat berdampak pada filsafat sendiri. Saat ini, kebanyakan orang menolak untuk mempelajari filsafat karena percaya bahwa itu dapat membawa manusia pada kekafiran. Dengan demikian, Ibn Bajjah mencoba mengembalikan citra filsafat dalam kitab Tadbir Al- Mutawahhid. Ibn Bajjah menentang teori Al-Ghazali tentang proses pencapaian pengetahuan tertinggi seorang hamba. Dia menganggap apa yang dilakukan Al-Ghazali sebagai khayalan, karena menggunakan akal adalah satu-satunya cara untuk mencapai pengetahuan tertinggi. Jika manusia mampu Ittsihal dengan akal aktif, maka manusia akan mencapai pengentahuan tertinggi. Peneltian ini akan membahas mengenai Ittishal dalam pandangan Ibn Bajjah serta metode yang dilakukan untuk mencapai Ittishal dan dampak dari Ittishal. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan yang bersifat kualitatif. Dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber. Kitab Tadbir Al- Mutawahhid Ibn Bajjah yang telah diterjemahkan oleh Ma?an Ziyadah merupakan sumber utama yang digunakan dalam tulisan ini. Sumber-sumber lain yang membahas mengenai Ittishal, metode yang digunakan untuk mencapai Ittishal serta proses pencapaian pengetahuan dan dampak dari penyatuan Ittishal akan menjadi data sekunder. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Ittishal adalah ketersambungan akal dengan akal semesta. Biasanya digambarkan sebagai jalinan komunikasi langsung antara manusia dengan Tuhannya melalui ilmu pengetahuan dan amal ibadah. Ittishal dianggap sebagai kemampuan manusia untuk berkomunikasi secara langsung dengan Tuhan tanpa adanya penyatuan. Untuk mencapai Ittishal, seseorang harus menjadi Mutawahhid. Dengan demikian manusia akan mencapai ilmu pengetahuan tertinggi dan memperoleh ilmu huduri.} }