%A H.A. MUKTI ALI %J /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 16 Th. XV-1977/ %T KRITIK SEBAGAI AKTIVITAS UTAMA DARI CENDEKIAWAN %X Dalam pengertian sehari-hari istilah intelektuil sering disamakan dengan terpelajar atau berpendidikan tinggi. Hal ini tidak sepenuhnya benar, karena diantara orang-orang yang berpendidikan tinggi, kita kenal bermacam type. Kita mengenal sarjana-sarjana hukum, ekonomi atau ilmu-ilmu sosial yang mau tidak mau terlibat dalam persoalan-persoalan sosial politik. Tetapi kita mengenal pula sarjana-sarjana teknik, arsitek, ahli-ahli kimia dan komputer yang karena pekerjaanya lebih bersibuk diri dengan persoalan-persoalan materiil praktis. Dilain pihak, kita juga mengenal sarjana-sarjana sosial, hukum, atau ekonomi yang bekerja di bank, perusahaan swasta atau instansi pemerintah, dan sarjana-sarjana teknik yang terlibat dalam masalah-masalah politik kaerna menjadi anggota partai politik atau mengikuti persoalan-persoalan sosial politik karena tugasnya di universitas. Dengan senidirinya keterlibatan masing-masing tipe kaum terpelajar itu dalam kehidupan sosial politik tidaklah sama. Dan sikap yang menyamaratakan kaum terpelajar sebagai satu golongan intelektual hendaknya bisa kita hindarkan. Secara umum, kaum terpelajar dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu kaum intelektual atau cendekiawan dan kaum ipraxis/ib Orang-orang ipraxis/i adalah orang-orang praktek, yang berurusan dengan hal-hal yang kongkrit. Tegasnya adalah melakukan tindakan-tindakan (action) untuk mengatasi persoalan-persoalan. Kaum intelektual adalah orang-orang yang hidup dalam dunia iide/i. Mereka memikirkan konsep-konsep dari idealisme mereka yang mendorong mereka untuk selalu menghendaki perbaikan, penyempurnaan dari keadaan sekarang. Karena itu, tindakan-tindakan kaum intelektual atau cendekiawan ini adalah mengkritik keadaan sekarang. Arsitek, pegawai, manteri, dokter dan sebagainya yang pernah duduk di bangku perguruan tinggi dapat digolongkan kaum terpelajar ipraxis/i. Sedangkan guru besar, dosen, filsuf, sosiolog, seniman yang berpendidikan tinggi bisa digolongkan dalam golongan cendekiawan. b %K Kritik, Aktivitas, Cendekiawan %D 2008 %I Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %L digilib606