eprintid: 60705 rev_number: 11 eprint_status: archive userid: 12243 dir: disk0/00/06/07/05 datestamp: 2023-09-29 08:16:35 lastmod: 2023-09-29 08:16:35 status_changed: 2023-09-29 08:16:35 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muchti.nurhidaya@uin-suka.ac.id creators_name: Minhatul Maula, NIM.: 21205031016 title: Penafsiran Iddah Qs. At-Talaq (65): 1-3 (Aplikasi Teori Ma’na Cum Maghza) ispublished: pub subjects: iath divisions: pr_iat_s2 full_text_status: restricted keywords: ‘iddah, ma’na cum magza, Pemaknaan Holistik. note: Pembimbing: Prof. Dr. Phil. Sahiron, MA abstract: Penafsiran QS. at-Talaq [65]: 1-3 sejauh ini hanya berfokus pada pemaknaan teks saja. Penafsiran oleh para mufasir dari masa klasik sampaikontemporer tidak sampai mengungkap signifikansi yang terdapat dalam rangkaian ayat tersebut. Sehingga, diperlukan rekonstruksi penafsiran yang melibatkan pemaknaan holistik agar signifikansi (pesan utama) yang terkandung dalam QS. at-Talaq [65]: 1-3 tidak terabaikan. Metode penelitian dalam tesis ini adalah library research yang berupaya untuk merekonstruksi penafsiran rangkaian ayat tersebut dengan menggunakan pendekatan teori ma’nā cum magza. Rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Bagaimana makna historis (al- ma’a at-tarikhi) QS. at-Talaq [65]: 1-3? 2. Bagaimana signifikansi historis (al-magza at-tarikhi) QS. aṭ-Ṭalaq [65]: 1-3? 3. Bagaimana signifikansi dinamis kontemporer (al-magza al-mutafiarrik al-mu’aṣir) QS. aṭ-Ṭalāq [65]: 1-3? Hasil penelitian ini adalah: Pertama, makna historis (al-ma’ā at-tārikhī) QS. aṭ-Ṭalāq [65]: 1-3 menunjukkan bahwa diksi ‘iddah merupakan kata kunci yang perlu dianalisis dalam setiap sub-bab analisis makna historis. Diksi ‘iddah secara historis dapat dimaknai dengan negasi dari term talak. Kedua, signifikansi historis (al-magza at-tarikhī) QS. at-Talaq [65]: 1-3 menunjukkan keberanian Nabi Muhammad dalam menyampaikan kebenaran Al- Qur’an yang disertai dengan argumentasi yang kuat. Ketiga, signifikansi dinamis kontemporer (al-magzā al-mutafiarrik al-mu’āṣir) QS.at-Talaq [65]: 1-3 dapat dikaitkan dengan empat bidang: agama, kesehatan, sosiologi dan akademik. Di bidang agama, profesi dai harus diisi orang- orang yang kompeten agar dakwah yang disampaikan berlandaskan dalil- dalil yang kuat. Di bidang kesehatan, pakar medis harus aktif menyebarkan informasi kesehatan agar hoaks seputar kesehatan yang tersebar melalui media sosial dapat diminimalisir, juga agar masyarakat lebih respek pada kesehatannya, baik kesehatan mental atau fisik. Di bidang sosiologi, masyarakat dianjurkan untuk memiliki rasa simpati dan empati sesama anggota masyarakat lain, agar intimidasi atau pengucilan dalam bersosial tidak terjadi. Di bidang akademik, seorang peneliti harus memiliki sikap ilmiah agar berani mempertahankan kebenaran disertai dengan landasan teori yang kuat. date: 2023-08-08 date_type: published pages: 132 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: masters thesis_name: other citation: Minhatul Maula, NIM.: 21205031016 (2023) Penafsiran Iddah Qs. At-Talaq (65): 1-3 (Aplikasi Teori Ma’na Cum Maghza). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60705/1/21205031016_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60705/2/21205031016_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf