%0 Thesis %9 Masters %A Ridya Nur Laily, NIM.: 21205031041 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2023 %F digilib:60710 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Subjektivitas, Penafsiran Kontekstual, Abdul Syakur Yasin. %T SUBJEKTIVITAS PENAFSIRAN KONTEKSTUAL ABDUL SYAKUR YASIN ATAS AYAT-AYAT KENEGARAAN %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60710/ %X Dominasi peran subjektivitas penafsir atas al-Quran selama ini dianggap penyimpangan dalam penafsiran al-Qur‘an. Buya Syakur melakukan pemaknaan dengan menggunakan unsur subjektivitasnya dalam melahirkan makna yang kontekstual. Signifikansi peran subjektivitas Buya Syakur dalam penafsirannya menghasilkan makna yang relevan dengan konteks keindonesiaan. Relevansi makna dengan konteks keindonesian dihasilkan dari penarikan ayat ke dalam konteks penafsir, sehingga intensi makna akan menyesuaikan dengan konteks yang dihadirkan penafsir. Hal ini membuat ayat tidak bersifat otonom dan posisi teks digantikan oleh subjektivitas penafsir. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang membentuk subjektivitas Abdul Syakur sehingga melahirkan penafsiran yang kontekstual atas ayat-ayat kenegaraan, serta relevansi penafsirannya dengan konteks keindonesiaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik deskriptif-analitik. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi online dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori hermeneutika filosofis yang digagas oleh Hans-Georg Gadamer sebagai pisau analisis yang tidak hanya berfokus pada teks, melainkan seluruh objek yang berkaitan dengan ilmu sosial dan humaniora. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penafsiran kontekstual Buya Syakur dikonstruk melalui unsur subjektivitasnya yang berperan secara signifikan. Unsur subjektivitas Buya Syakur dibentuk oleh tiga factor utama. Pertama, peran struktur pengetahuan awal Buya Syakur. Kedua, pengaruh kesadaran sejarah-efektif dalam pembentukan struktur pengetahuan awal Buya Syakur. ketiga, pengalaman Buya Syakur yang memberikan pengaruh dalam proses pemahaman. Ketiga faktor tersebut disebut sebagai pengalaman hermenutika yang mempengaruhi Buya Syakur dalam proses pemaknaannya. Penafsiran kontekstual Buya Syakur diperoleh dengan menjadikan negara Indonesia sebagai salah satu aspek pertimbangannya dalam memperoleh makna ayat. Hal ini menjadikan makna yang dikonstruksi Buya Syakur relevan dengan kondisi keberagaman masyarakat Indonesia. Adapun relevansi makna ayat yang diperoleh Buya Syakur mengantarkan pada akulturasi budaya antara Islam dan Indonesia, sehingga konstruksi pemaknaannya tidak hanya berlaku untuk umat Islam, melainkan untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia. %Z Pembimbing: Dr. H. Robby Habiba Abror, S.Ag., M.Hum