@phdthesis{digilib60822, title = {STRATEGI PEMBELAJARAN NILAI KEAGAMAAN DALAM PENDJDIKAN ISLAM}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 98473791 Nurudin}, year = {2004}, note = {Pembimbing : Drs. Ahmad Arifi, M.Ag}, keywords = {Strategi Pembelajaran nilai Keagamaan, Pendidikan Islam}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/60822/}, abstract = {Pendidikan Islam sebagai pusat pelaksanaan internalisasi nilai-nilai keagamaan, memposisikan Tuhan sebagai sentral dan landasan ideal dalam proses pembelajaran. Proses Pendidikan Islam perlu dilaksanakan dalam tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam ranah pendidikan ini penanaman nilai-nilai keagamaan perlu ditingkatkan dalam tahap yang lebih tinggi dalam proses pembelajaran. Pendidikan hams lebih menekankan internalisasi nilai-nilai keagamaan dari pada sekedar pengetahuan keagamaan. Proses internalisasi dalam ranah afektif adalah pembentukan sistem nilai yang tercermin dalam perkembangan nurani, perilaku dan falsafah hidup. Dari beberapa uraian pembahasan skripsi ini, maka secara garis besar dapat disimpulkan : 1. Pembelajaran nilai keagamaan merupakan hal yang sangat penting untuk diwujudkan dalam pelaksanaan pendidikan Islam di Indonesia. Hal ini bisa dimulai dengan penggarapan ketiga ranah kemanusiaan secara seimbang, yaitu antara ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Seorang peserta didik dituntut untuk memiliki pengetahuan, kesadaran - yang tercipta karena pemilikan pengetahuan itu - dan kemudian diwujudkan dalam tindakan nyata kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pendidikan Islam yang menjiwai atas persoalan riil kemasyarakatan menjadi pilihan dalam rangka menumbuhkan manusia?manusia kritis, kreatif, mandiri dan bersikap dewasa. Strategi pembelajaran nilai keagamaan merupakan tujuan ideal yang ingin diwujudkan dalam proses pendidikan Islam, pencapaian suasana ideal dalam mengambil kekuatan pendidikan ini tidak hanya merujuk pada tujuan akhir saja karena hal tersebut lebih bersifat normatif, sehingga tidak operatif. Oleh karena itu perlu penjabaran yang lebih rinci ke dalam bagian-bagian tertentu dengan tujuan khusus. Lebih rinci lagi tujuan pendidikan itu dijabarkan ke dalam bentuk taksonomi (sistem klasifikasi).Ahmad tafsir mengklasifikasikan tujuan tersebut ke dalam tiga kategori: pertama, tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan, tingkah laku, jasmani, dan rohani serta kemampuan-kemampuan yang hams dimiliki untuk hidup di dunia dan akhirat. Kedua, tujuan yang berkaitan dengan masyarakat mencakup tingkah laku individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat dan pengkayaan pengalaman masyarakat. Ketiga, tujuan profesional dimana pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni sebagai profesi dan sebagai aktifitas di antara aktifitas-aktifitas masyarakat.} }