@phdthesis{digilib6085, month = {June}, title = {KONSELING DALAM PROSES REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DI PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA DINAS SOSIAL PROVINSI D.I.YOGYAKARTA}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = { AHMAD HUDA - NIM. 05230002}, year = {2011}, note = {Pembimbing: Drs. H. Suisyanto, M.Pd.}, keywords = {konseling, rehabilitasi, korban penyalahgunaan napza}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6085/}, abstract = {Proses rehabilitasi korban penyalahgunaan NAPZA merupakan upaya kesehatan yang dilakukan secara utuh dan terpadu melalui pendekatan non-medis, psikologis, sosial dan religi agar pengguna NAPZA yang menderita sindroma ketergantungan dapat mencapai kemampuan fungsional seoptimal mungkin. Dalam mencapai tujuan dari proses tersebut dibutuhkan suatu layanan bantuan berupa konseling. Hal ini didasari bahwa tidak semua klien yang mengikuti program rehabilitasi memiliki masalah yang sama (walaupun sama-sama pengguna). Adanya konseling tersebut tentunya memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, langkah-langkah dalam proses konseling, dan pendekatan konseling yang digunakan. Panti Sosial Pamardi Putra (PSPP) Dinas Sosial Provinsi D.I.Yogyakarta merupakan panti sosial yang mengadakan program rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan napza. Dari uraian di atas, maka penulis dalam penelitian ini mengkaji mengenai konseling dalam proses rehabilitasi korban penyalahgunaan NAPZA di PSPP Dinas Sosial Provinsi D.I.Yogyakarta?. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan pengamatan. Sedangkan analisis data menggunakan teknik triagulasi. Hasil dari penelitian ini yaitu konseling dalam proses rehabilitasi korban penyalahgunaan NAPZA merupakan bagian integral dalam program pemulihan bagi residen di PSPP Dinas Sosial Provinsi D.I.Yogyakarta. Dalam proses rehabilitasi kebanyakan residen tidak bisa diharapkan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dan mereka tidak mengetahui kelemahan dan kekuatan / kelebihan mereka sendiri. Sehingga diperlukanlah suatu upaya bantuan guna membantu residen dalam proses pemulihannya, yaitu salah satunya dengan konseling. Hal ini dapat terlihat dari tujuan konseling yang sejalan dengan upaya rehabilitasi terutama mengarah pada aspek psikologis dan sosial. Proses konseling juga disediakan sesuai dengan kebutuhan residen selama mengikuti rehabilitasi sehingga mempermudah residen dalam menyampaikan masalah yang dialaminya kepada konselor setiap saat. Sedangkan pada pendekatan konseling yang digunakan adalah konseling RET dan konseling realitas. } }