%A NIM. : 99414485 Mastori %O Pembimbing : DRS. RADINO, M.AG %T PEMIKIRAN JALALUDDIN RUMI TENTANG KONSEP CINTA DAN URGENSINY A TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Terhadap Diwan-i Syams-y Tabriz) %X Konsep cinta yang dihadirkan oleh Jalaluddin Rumi sebenarnya adalah suatu proses pembumian terhadap sifat-sifat "hasanah" Tuhan ke dalam jiwa manusia, dalam rangka pembemtukan mental manusia agar mampu hidup bermasyarakat dengan baik, sadar diri dan dapal berernpati serla dapat memberikan manfaat bagi dirinya, orang lain maupun lingkungan sekitarnya. Dalam konsep cintanya Rumi juga menggambarkan; bahwasannya tidak ada kontradiksi antara cinta universal dengan intelegensi universal. Hanya saja, kalau intelegensi universal manusia menyempitkan diri, maka manusia akan mulai tertipu oleh serpihan-serpihan realita yang kita pandang sebagai realita keseluruhannya. Intelegensi manusia yang terlepas dari konteks intelegensi universal, akan tetap terperangkap dalam biologis "utilitarian"\ dan bahasa yang merupakan baju luar dari kemampuan intelegensi yang tidak memiliki perbendaharaan kata untuk menunjukkan kepribadian cinta kosmis, dan kemumian intuisi akan menjadi argumen pembelaan bagi pri1aku dan tindakan- tindakannya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan makna kemanusiaan yang ada. Kemudian, urgensinya konsep cinta Jalaluddin Rumi dalam pendidikan agama Islam, yaitu; sebagai upaya untuk pembentukan karakter siswa agar mempunyai kesadaran diri ( untuk komitmen ibadah kepada Allah Swt dan akhlak sosial) yang tinggi, melalui kendaraan cinta. Karena menurut Rumi makna cinta bukan sekedar sebagai dasar agama dan etika, melainkan sebagai kekuatan kosmis yang membimbing proses evolusi yang rnenyentuh wawasan alam semesta (kosmis), yang akan membawa rnanusia pada kepribadian yang mawas diri, empati dan rela berkorban terhadap sesarna mahluk Tuhan. Disinilah letak urgensinya cinta terhadap pendidikan agama Islam, yaitu; untuk rnembantu terhadap proses rnencapai tujuan pendidikan agama Islam. Sebab tujuan pendidikan agama Islam yang sesungsunya, itu bukan terletak pada "apa yang diajarkan", namun tujuan pendidikan agama Islam yang sesungguhnya adalah ada "di balik apa yang diajarkan" (hidden purpose). Dan jika saja unsurĀ­unsur dari cinta kosmis itu kita bangkitkan kernbali pada diri para siswa, sangat mungkin untuk tujuan pendidikan agama Islam yang telah di cita-citakan akan tercapai dan kehidupan dunia akan damai sejahtera. %K Pemikiran Jalaluddin Rumi, konsep cinta dan urgensinya terhadap pendidikan agama Islam %D 2004 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib60935