%0 Thesis %9 Skripsi %A WAKIT PRABOWO - NIM. 05470013 , %B Fakultas Tarbiyah %D 2011 %F digilib:6095 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K Kepemimpinan , Wayang Kulit Purwa %T NILAI-NILAI KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM WAYANG KULIT PURWA (Telaah Pesan dalam Lakon Wahyu Makutharama) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6095/ %X ABSTRAK Penelitian ini memiliki latar belakang bahwa sekarang ini semakin ditinggalkannya budaya Indonesia yaitu wayang kulit purwa yang di dalamnya terdapat banyak nilai-nilai kehidupan, salah satunya adalah nilai-nilai kepemimpinan yang dikenal dengan ajaran Hastabrata. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), dengan menggunakan pendekatan historis-filosofis. Pengumpulan data dilakukan dengan meneliti dan menyelidiki dokumen-dokumen atau literatur-literatur. Analisis data yang digunakan adalah content analysis (analisis isi). Hasil telaah menunjukkan adanya nilai-nilai kepemimpinan pendidikan Islam dalam wayang kulit purwa (telaah pesan dalam lakon Wahyu Makutharama) yang tertuang dalam wejangan Begawan Kesawasidi atau Prabu Sri Batara Kresna kepada Raden Arjuna isinya Ajaran Hastabrata, di antaranya adalah: (1) Watak matahari, matahari mempunyai sifat panas dan penuh energi dan pemberi sarana hidup. Artinya bahwa setiap pemimpin pendidikan harus dapat berwatak matahari yaitu dapat menjadi motivator, dapat memberdayakan para guru, (2) Watak bulan, bulan mempunyai wujud indah dan menerangi dalam kegelapan. Artinya: bahwa setiap pemimpin pendidikan harus dapat berfungsi laksana bulan yaitu dapat menjadi pemimpin yang dicintai, dan dapat memberikan terang kepada bawahannya, (3) Watak bintang, bintang manjadi kompas pedoman bagi mereka yang kehilangan arah. Artinya: bahwa setiap pemimpin pendidikan harus dapat berfungsi laksana bintang yaitu: dapat menjadi teladan bagi orang-orang yang dipimpinnya, (4) Watak angin, angin mempunyai sifat mengisi setiap ruangan yang kosong walaupun tempat rumit sekalipun. Artinya : bahwa setiap pemimpin pendidikan harus dapat berfungsi laksana angin yaitu : dapat melakukan tindakan yang teliti, komunikatif, menjalin hubungan manusiawi dengan baik, (5) Watak mendung, mendung mempunyai sifat menakutkan (wibawa), tetapi sesudah menjadi air (hujan) dapat menghidupkan segala yang tumbuh. Artinya: bahwa setiap pemimpin pendidikan harus dapat berfungsi laksana mendung yaitu dapat berwibawa, dan menjadi pemimpin yang visioner, (6) Watak api, api mempunyai sifat sanggup membakar apa saja yang bersentuhan dengannya. Artinya: bahwa setiap pemimpin pendidikan harus dapat berfungsi laksana api yaitu: dapat bertindak adil, mempunyai prinsip, tegas dan berani dalam menegakkan kebenaran, (7) Watak samodera, samodera mempunyai sifat luas, momot dan rata. Artinya: bahwa setiap pemimpin pendidikan harus dapat berfungsi laksana samodera yaitu: mempunyai wawasan yang luas, sanggup menerima persoalan apa saja, (8) Watak bumi, bumi mempunyai sifat sentosa dan suci. Artinya: bahwa setiap pemimpin pendidikan harus dapat berfungsi laksana bumi yaitu: sentosa budinya, berkepribadian yang luhur, memberikan penghargaan bagi siapa saja yang berjasa dan berprestasi. div %Z Pembimbing: Prof.Dr. Maragustam Siregar, M.A.