%A NIM.: 19104040009 Indah Fitriani %O Pembimbing: Fina Hanifa Hidayati, M.Pd. %T ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK (MILD) DALAM MENYELESAIKAN MASALAH OPERASI HITUNG BILANGAN DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJARNYA %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemandirian belajar siswa tunagrahita mampu didik (mild), mengetahui proses berpikir siswa tunagrahita mampu didik (mild) dalam menyelesaikan masalah operasi hitung bilangan, serta mengetahui proses berpikir siswa tunagrahita mampu didik (mild) dalam menyelesaikan masalah operasi hitung bilangan ditinjau dari kemandirian belajar siswa. Proses berpikir ialah proses seseorang dalam menyelesaikan permasalahan matematika yang dimulai dari menerima informasi dari ingatan siswa, diolah, disimpan, kemudian memanggil kembali informasi dari ingatan seseorang. Adapun kemandirian belajar adalah kemampuan seseorang dalam mengatur maupun mengontrol diri dalam melakukan aktivitas belajarnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif- kualitatif. Instrumen pada penelitian ini terbagi menjadi dua yakni instrumen utama yaitu peneliti sendiri dan instrumen pendukung berupa lembar observasi, skala, tes tertulis, dan pedoman wawancara. Subjek penelitian ini adalah dua siswa tunagrahita mampu didik (mild) kelas VII-Tata Boga SLB Negeri Pembina Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi kemandirian belajar siswa, pengisian skala kemandirian belajar, tes tertulis, dan wawancara. Setelah data terkumpul maka akan dipaparkan dan dianalisis menggunakan analisis data deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa tunagrahita mampu didik (mild) yang terdiri dari subjek A dan subjek B memperoleh interval skor dan kategori yang berbeda baik pada kemandirian belajar, maupun proses berpikir siswa tunagrahita mampu didik (mild) dalam menyelesaikan masalah operasi hitung bilangan. Perbedaan pengkategorian tersebut diperoleh berdasarkan hasil penskoran dari observasi, skala, dan tes tertulis. Kemandirian belajar subjek A dengan interval skor 70,05-85,06 masuk pada kategori tinggi dan subjek B dengan interval skor 40,01-55,02 termasuk pada kategori kurang. Selain itu, diperoleh pengkategorian proses berpikir siswa tunagrahita mampu didik (mild) dalam menyelesaikan masalah operasi hitung bilangan yaitu subjek A dengan interval skor 70-89,99 masuk pada kategori tinggi dan subjek B dengan interval skor 55-69,99 masuk pada kategori cukup tinggi. Artinya, bahwa subjek dengan kemandirian belajar baik memiliki proses berpikir dalam menyelesaikan masalah operasi hitung bilangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan subjek yang kemandirian belajarnya kurang. Hal itu disebabkan karena subjek masih kesulitan dalam membaca sehingga perlu ditingkatkan lagi kemandirian belajarnya terutama kemandirian dalam belajar membaca agar dapat menerima informasi dari ingatan siswa, diolah, disimpan, kemudian dapat memanggil kembali informasi dari ingatannya. %K Proses Berpikir dalam Menyelesaikan Masalah Matematika, Kemandirian Belajar, Siswa Tunagrahita Mampu Didik (Mild), Operasi Hitung Bilangan %D 2023 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib61208