TY - THES N1 - Pembimbing: Prof. Dr. Hj. Maemonah, M.Ag. ID - digilib61310 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61310/ A1 - Ahmad Noviansah, NIM: 19204080012 Y1 - 2022/09/08/ N2 - Latar belakang masalah penelitian ini adalah bangsa Indonesia yang sedang mengalami krisis karakter. Pembangunan karakter bangsa dijadikan arus utama pembangunan Nasional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pemikiran pendidikan karakter menurut KI Hajar Dewantara dan Thomas Lickona. Dan Mengetahui persamaan dan perbedaan pendidikan karakter menurut KI Hajar Dewantara dan Thomas Lickona.Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif yang menekankan pada kajian kepustakaan (liberary research). Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan historis-sosiologis. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dengan mencari data yang relevan pada buku, artikel, dan sumber lain yang terkait dengan penelitian. Analisis data menggunakan metode analisis isi (content analysis), langkah-langkahnya yaitu reduksi data, display data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yaitu pandangan Thomas Lichona tentang penerapan unsur karakter, bahwa seseorang dimulai dengan mengetahui, mengisi dan bertindak, ini akan mengajarkan pematangan dan memanusiakan individu maka ada unsur utama karakter dan juga unsur inti karakter dimana keduanya saling berkesinambungan untuk diterapkan pada anak dimulai sejak usia dini. Sedangkan pandangan Ki Hadjar Dewantara tentang konsep karakter disebut etika yang diwujudkan dalam tindakan dan perilaku. Penanaman nilai- nilai karakter yang dapat ditanamkan yaitu sudut pandang pendidikan harus humanis (tanpa paksaan dan perintah), dari sudut pandang orientasi pendidikan: (akal, budi, dan jasmani), dari sudut pandangan pembangunan: sistem di antaranya, oleh karena itu menurut Ki Hadjar Dewantara ilai-nilai karakter, fokus kajiannya dimulai dari etika. Menurut pandangan Thomas Lickona dan Ki Hadjar Dewantara yaitu agar seseorang menjadi dewasa dan juga memanusiakan individu, maka pihak-pihak yang berperan juga diprakarsai oleh keluarga dan juga pendidik di sekolah untuk pembentukan karakter bagi anak. anak usia dini. Menurut Thomas Lickona, model yang digunakan dalam penerapan unsur karakter pada anak usia dini adalah dengan menjalin hubungan antara sekolah dan orang tua agar keduanya bekerja sama membentuk, membangun dan mensukseskan pendidikan aplikasi nilai karakter untuk anak usia dini, sedangkan Ki Hadjar Dewantara mendekatinya dengan berbagai kegiatan seperti memberi contoh kepada anak, memberikan cerita dan permainan. Pandangan kedua tokoh ini dapat diterapkan di era globalisasi saat ini, terutama dalam penanaman nilai-nilai karakter. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Pendidikan Karakter; Ki Hajar Dewantara; Thomas Lickona. M1 - masters TI - IMPLIKASI PEMIKIRAN PENDIDIKAN KARAKTER KI HAJAR DEWANTARA DAN THOMAS LICKONA UNTUK JENJANG MADRASAH IBTIDAIYAH AV - restricted EP - 270 ER -