TY - THES N1 - Pembimbing: Achmad Zainal Arifin, M.A., Ph.D. ID - digilib61377 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61377/ A1 - Ibrizatul Ulya, NIM.: 19200010131 Y1 - 2023/08/18/ N2 - Kajian ini membahas tentang haul tokoh pesantren, yaitu haul KH. M. Sholih Tsani ke-122 dan haul KH. Ali Maksum ke-32 yang merupakan edisi spesial karena dilaksanakan secara virtual akibat pandemi. Kajian ini menarik diteliti sebab, pertama, haul KH. M. Sholih Tsani dan KH. Ali Maksum dipilih untuk merepresentasikan karakter komunitas tradisionalis dan modernis. Kedua, kegiatan haul virtual memunculkan interaksi baru berisi luapan respon, emosi, dan perasaan partisipan melalui kolom chat ketika mengikuti acara ini. Ketiga, ada beragam pemaknaan partisipan terhadap haul virtual. Fokus pembahasan kajian ini meliputi bagaimana pelaksanaan haul virtual KH. M. Sholih Tsani dan KH. Ali Maksum, bagaimana respon partisipan terhadap peringatan tersebut, dan bagaimana pemaknaannya menurut partisipan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Studi terhadap haul virtual ini menggunakan metode deskriptif analitik dan pendekatan netnografi. Pendekatan netnografi secara khusus digunakan untuk melihat proses pelaksanaan kegiatan di media sosial, tanggapan partisipan, serta rangkaian aktivitas yang melingkupinya. Dalam rangka menguak informasi tentang kegiatan tersebut, data diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data ini kemudian dikemukakan dengan analisis deskriptif eksplanatif. Temuan kajian ini meliputi, pertama, sepanjang perjalanannya haul KH. M. Sholih Tsani dan KH. Ali Maksum ramai oleh partisipan terutama pada puncak acara. Makam kedua tokoh juga tidak sepi dari para peziarah. Perubahan terjadi saat pandemi yang mana kegiatan dilaksanakan di pesantren masing-masing dengan undangan yang terbatas. Acara pun disiarkan via Youtube pesantren demi menjangkau partisipan lebih luas. Kedua, Haul virtual menghadirkan respon beragam dari partisipan. Perbedaan yang terasa adalah semarak haul lantaran tradisi baik seperti menyambut tamu dan berziarah ke makam tidak bisa dijalankan. Suasana haul pun sepi akibat tidak ada para pedagang di sekitar pusat acara. Sementara itu, siaran haul di Youtube beberapa kali error akibat perangkat teknis yang kurang mendukung. Meskipun demikian, beberapa partisipan mengaku bahwa haul virtual tetap efektif dijalankan dengan situasi dan kondisi di masa pandemi. Ketiga, berdasarkan teori uses and gratification, sebagian partisipan menjadi penikmat sekaligus aktif mendeskripsikan perasaannya. Motif partisipan dalam mengikuti acara yaitu melaksanakan kegiatan pesantren, bersilaturahmi virtual, menghadirkan memori masa lampau, dan meraup keberkahan. Sedangkan dalam teori sosiologi pengetahuan, proses eksternalisasi terjadi saat individu berbaur dengan lingkungan. Pengetahuan tentang memuliakan guru dan mendapatkan keberkahan merupakan hasil dari penyerapan tindakan orang lain dan pengamatan terhadap fenomena di masyarakat. Proses berlanjut ke tahap objektivasi di mana hasil tipifikasi kegiatan orang lain melahirkan sebuah konsep besar tentang haul dan keberkahan. Konsep ini menjadi pengetahuan umum di masyarakat sehingga mereka melakukan satu tindakan bersama-sama pun dengan tujuan yang sama. Pada momen internalisasi, tindakan yang terobjektivasi diterima kembali oleh individu sebagai kenyataan subjektif dan mungkin akan mengalami perubahan di masa mendatang dari diri sendiri maupun saat bertemu komunitas baru. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Kyai KW - Pondok Pesantren KW - Tradisi Haul KW - Media Baru M1 - masters TI - PERINGATAN HAUL VIRTUAL: STUDI HAUL KH. M. SHOLIH TSANI DAN KH. ALI MAKSUM AV - restricted EP - 212 ER -