%0 Thesis %9 Skripsi %A Amin Faozan, NIM. 00510041 %B Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam %D 2007 %F digilib:61454 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Masyarakat madani menurut Dawam Rahardjo %P 83 %T MASYARAKAT MADANI MENURUT DAWAM RAHARDJO %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61454/ %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, memaparkan dan menganalisa konsep pemikiran Dawam Raharjo terhadap konsepsi pembentukan masyarakat madani dan relevansinya dengan kondisi obyektif di Indonesia saat ini. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pustaka (library research) yaitu menjadikan,bahan pustaka sebagai sumber data sehingga sering disebut penelitian dokumenter (documentary research). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menyelami karya-karya sesuai objek penelitian yang ditulis Dawam Raharjo dan dilengkapi juga oleh karya-karya penulis lain. Data-data yang terkumpul kemudian akan coba dianalisis dengan menggunakan metode interpretasi, indiksi-deduksi, dan historis faktual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Pemikiran Dawam Rahardjo tentang konsepsi pembentukan masyarakat madani ini pada prinsipnya secara historis ada dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam membahas pembentukan masyarakat madani, yakni (a) Demokratisasi politik dan liberalisasi ekonomi, (b) Peranan agama dalam masyarakat madani. (2) Untuk menanggapi kondisi obyektif Indonesia yang ada saat ini maka agar tidak kembali ke periode gelap otoriterinisme, maka sangat relevan jika dalam proses pembentukan masyarakat madani yang ada di Indonesia ini pemikiran Dawam Rahardjo tentang konsepsi pembentukan masyarakat madani dapat dijadikan sebuah pijakan utama. Dalam konsepsinya Dawam Rahardjo secara prinsipil mengunakan perspektif konsep Negara integralistik yang diajukan oleh Prof. Supomo. Dalam perspektif konsep Negara integralistik ini, Dawam Rahardjo menjelaskan bahwa dalam Indonesia Baru tidak perlu digagasnya lagi pemisahan Negara dan masyarakat Indonesia dan bagi Indonesia yang integralistik meski tidak mengacu pada gagasan Hegel tentang pengintegrasian masyarakat madani pada Negara, namun prinsip sating tunjang di antara kedua faktor ini (Negara dan masyarakat Indonesia) perlu diajukan sebagai modus kompromi dari berbagai unsur yang bertentangan. %Z Pembimbing : Drs. Sudin, M. Hum