TY - THES N1 - Pembimbing : Drs. Agung Danarta, M.Ag ID - digilib61492 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61492/ A1 - Muhammad Ali, NIM. 0053 0082 Y1 - 2007/// N2 - Dalam sejarah peradaban Islam, sekelompok umat ada yang menjalani suatu bentuk kehidupan layaknya para narapidana yang terkungkung dalam sebuah sel. Keleluasaan yang mereka miliki sebagai anugerah Allah dan merupakan fitrah manusiawi di dunia ini terhalangi. Satu hal yang mendasari pilihan hidup mereka yang demikian ialah terdapatnya hadis Nabi Saw yang dipahami secara sepihak. Hadis tersebut berujar bahwa dunia merupakan penjara bagi mereka dan adalah surga bagi orang kafir. Sebaliknya, manusia-manusia yang mendustai ketentuan Allah, dengan kata lain orang-orang kafir, bebas berenang bahkan menenggelamkan dirinya dalam lautan keindahan pesona duniawi. Sepak terjang kehidupan manusia-manusia kafir ini menemukan momentumnya yang dahsyat di era modern saat ini dengan semangat globalisasinya. Hadis di atas setelah ditelusuri, ternyata tersebar di dalam empat dari sembilan kitab hadis standar yang dikenal dengan istilah al-kutub al-tis 'ah, yakni kitab hadis $al;lil; Muslim, Sunan al-Tirmizl, Sunan Ibn Miijah dan Musnad Al;mad Setelah melewati sekian pos sensor untuk menentukan nilai sebuah hadis, hadis yang akan diteliti ini temyata $al;lil;l baik dari sisi sanad maupun matan. Penelitian ini berupaya memahami hadis di atas dengan menggunakan sekian perangkat pemahaman yang tercakup dalam disiplin ilmu ma'iin al-ftadis. Tata kerja disiplin imu tersebut meliputi kajian kebahasaan, konfirmasi kandungan hadis dengan sekian petunjuk al-Qur'an dan hadis-hadis lain, analisa sejarah dan konteks sosiologis tentang sebuah hadis dan analisa secara general dari tiga kajian sebelumnya. Tata kerja pemahaman hadis berikutnya adalah analisa praksis dengan memproyeksikan konstruk pemahaman utuh dari analisa secara general di atas ke dalam realitas kehidupan di era modern saat ini. Hasil pemaknaan hadis di atas, secara tersirat memunculkan pemahaman universal bahwa bagi orang beriman selama hidupnya di dunia ini, mereka tidak harus mengikat dan merangkeng nafsu dan syahwat duniawinya. Karena yang demikian itu merupakan sunnatulliih atas kehendak Allah sendiri agar roda kehidupan ini terns dinamis sampai batas waktunya tiba. Dalam hal ini yang harus dipenjarakannya adalah potensi nafsu dan syahwat buruknya dalam bingkai keimanan kepada Allah dan hari kemudian. Sehingga dengan demikian orang beriman selama hidupnya di dunia ini, senantiasa menjauhi segala hal menyangkut segala gerak batin, ucap dan perilaku yang tidak diridhai Tuhannya dan tidak mengandung investasi akhirat. Sikap dan gaya hidup berasas iman dan bervisi ridha ilahi serta akhirat ini amatlah potensial untuk dikontekstualisasikan dalam rangka menghadapi sisi gelap kehidupan modern dengan semangat globalisasinya saat ini. Sebaliknya bagi orang kafir, karena kedustaan dan sikap menutupinya akan kebenaran tuntunan ilahi, maka pesona kehidupan dunia yang sifatnya hanya fatamorgana belaka ini menjadi taman baginya untuk dijadikannya dasar, arah dan tujuan kehidupannya. Visi hari akhirat tidak terlintas dalam benak mereka. Oleh karenanya, selama berpesta pora dalam taman itu, mereka tercegah tidak tercegah dan terlarang namun tidak terlarang dari hal-hal yang bernuansa keburukan, kerendahan, kenistaan duniawi dan jauh dari nilai-nilai abadi nan luhur. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Hadis Nabi SAW KW - dunia merupakan penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir M1 - skripsi TI - HADIS NABI SAW. TENTANG DUNIA MERUPAKAN PENJARA BAGI ORANG BERIMAN DAN SURGA BAGI ORANG KAFIR AV - restricted EP - 257 ER -