@phdthesis{digilib61494, title = {Waqaf dan Ibtidi' di Pondok Pesantren al-Munawwir Krapyak Yogyakarta}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 00530106 Imro'and Mufidah}, year = {2007}, note = {Dr. Muhammad Chirzin,}, keywords = {Metode waqaf dan Ibtida' Ponpes Al-Munawwir, Krapyak}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61494/}, abstract = {Letak perbedaan waqaf dan ibtidii' tersebut terlihat seperti yang masih berkaitan dengan Iafad setelah atau sebelumnya yang dalam teorinya tidak diperkenankan. Seperti waqaf pada lafad mudaf sedangkan lafad setefalmya merupakan mudaf ilaih-nya, pada isim-nya anna dan lafad setelahnya khabar-nya, juga pada huruf nafii tanpa lafad manfi-nya, pada huruf istisna" lafad setelahnya merupakan mustasna minhu-nya, pada isim maufiil tanpa filatul maufiil-nya, ataupun pada mubtada tanpa kabar-nya. engan metode deskriptif analitik penelitian 1m mengupas dan mendeskripsikan bagaimana sebenamya waqaf dan ibtidii' yang ada di pesantren al-muna{$\backslash$}:vw:ir jika ditinjau dari sisi ilmiyah yakni dari sisi teori tentang waqafdan ibtidii'yang dibahas dalam ilmu tajwid maupun ilmu qiro'ah. Penulis menyimpulkan ironis sekali mengingat, mendasarkan qiro'ah-nya pada imam 'Asim, sedangkan imam 'Asim merupakan salah satu genre qiraat yang mendasarkan pada kesesuaian makna ketika menentukan tempat-tempat yang tepat untuk mewaqofkan dan mengibtida' suatu kalimat. Tetapi hal tersebut bukan semata-mata pilihan kyai Munawwir sendiri melainkan sesuai apa yang telah beliau pelajari dari gurunya.} }