%A NIM. 00530301 Muchamad Maksun %O Pembimbing : Drs.H.Fauzan Naif, MA %T PEMAHAMAN TERHADAP HADIS-HADIS TENTANG FADA'ILUL A'MAL DALAM IBADAH HAJI ( Studi Lapangan Atas KBIH Di Yogyakarta ) %X As-Sunnah Nabawiyah yang berisi tentang informasi permasalahan keagamaan yang belum tercover dalam Al-Qur'an tersajikan dalam bentuk teks, karenanya dapat memunculkan beragam interpretasi dalam memahami dan memaknai teks itu sendiri. Ulama mul;addlsiin telah berjasa dalam meletakkan kaidah-kaidah uliim al-hadis sehingga mampu membentengi hadis dari upaya­upaya pemalsuan, dalam membuat formulasi tersebut para ulama mengupayakan agar teks-teks hadis bisa dihadirkan dalam konteks zamannya, artinya ada mang dialog antara teks dengan realitas, dapat dipahami sesuai dengan konteks mang dan Z&'11an serta keadaan yang meliputinya Baik itu konteks historis, sosiologis, politis dan budaya. Hal ini mengacu pada satu keyakinan bal1wa hadis an­Nabawiyal1 senantiasa relevan bagi ummat Muhanimad pada setiap ruang, zan1an dan keadaan (:;alilziin Ji kulii zamiin wa al-makiin wa al-ahwiii). Berkaitan dengan hadis-hadis yang tidak masuk dalam kategori hukum, penetapan apakah hadis tersebut orisinal atau tidak sangatlah longgar dalam meioloskan suatu hadis layak untuk di amalkan atau tidak, sehingga kadang ada hadis dengan kualitas q.a'1f bisa dijadikan }?.ujjah, namun ada juga ulama yang dengan tegas menolak keberadaan hadis q.a'If untuk dijadikan l}.ujjah sekalipun pada wilayah fapii'ilul a 'miil, sebagai jalan tengahnya para ulama kemudian membuat batas toleransi dengan membuat persayaratan yang ketat terhadap hadis <_la'lfyang bisa di amalkan. Terkait dengan hadis-hadis fada'ilul a'mal dalam ritual haji, juga memunculkan beragam interpretasi. Ada yang memahami secara tekstual dan ada juga yang memahaminya secara kontekstual Dalam penelitian ini penulis lebih memfokuskan pada problem pemahaman terhadap hadis-hadis fapii'ilul a 'miil dalam ibadah haji, khususnya hadis-hadis yang menjadi landasan bagi para jamaah untuk melakukan ritual ibadah yang mengandung keutamaan, dalam prakteknya pemahaman yang hanya dilandasi pemal1aman secara tekstual, sering menimbulkan masalah ditingkat Iapangan, sebagai contoh penyikapan para jamaah haji terhadap hadis yang menerangkan keutamaan melempar jumrah aqabah pada waktu quha yang kadang disikapinya secara berlebihan, begitupun terhadap hadis-hadis yang menerangkan ritual haji yang mengandung keutamaan lainnya. Hal ini berdampak pada pelaksanaan ibadah haji menjadi ibadah yang berat dan beresiko Ada satu benang merah yang menarik dari hasil penelitian ini, yaitu suatu kecenderungan semangat melaksanakan setiap ritual ibadal1 karena sugesti spiritual, dan sugesti tersebut terbentuk dalam doktrin yang mengharuskan mereka melakukannya. Disinilah peran penting KBIH dalam memberikan pemahaman yang benar dengan mengarahkan para jamaah untuk bersikap proposional terhadap hadis-hadis fada'ilul a'mal dalam ritual haji. %K Hadis-hadis tentang fada'ilul a'mal dalam ibadah haji, KBIH Di Yogyakarta %D 2007 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib61529