TY - THES N1 - Pembimbing : Dr. Nurun Najwah, M.Ag. ID - digilib61532 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61532/ A1 - Ahmad Mahshun, NIM. 00530304 Y1 - 2007/// N2 - Arti kebodohan sebagai petanda dari kehancuran, tidak sulit untuk dipahami. Tetapi bahwa, pengetahuanpun bisa menyesatkan atau menghancurkan adalah fakta pengetahuan kekinian, seperti pengetahuan yang melandasi kekerasan keagamaan dan pengetahuan yang mengalienasi kehidupan manusia seperti rasionalitas modemitas. Lebih jauh lagi, dalam kehidupan kekinian, bersamaan dengan pesatnya perkembangan teknologi infonnasi dan komunikasi yang nota bene adalah basil cipta karya dan karsa manusia, masyarakat diselimuti oleh imajinasi semata. Fakta-fakata imajiner yang ditampilkan oleh televisi dan internet misalnya, menjadi kiblat pengetahuan bahkan keyakinan masyarakat. Bila televisi menampilkan coco cola masyarakat akan membelinya, bila menampilkan kekerasan, masyarakatpun akan menirunya. Berangkat dari persoalan ini, penulis berupaya mencari jawabannya dalam hadis Nabi dengan menelaah lebih jauh tentang pengetahuan yang mencerahkan, yang mampu menyelamatkan manusia dari kehancuran (Sa'ah). Dengan mengambil beberapa materi hadis yang mengulas tentang ilmu dan kehancuran, upaya menyelamatkan diri dari kedlaifan hadis, penulisan melakukan penelitian sanad dan matan dengan menggunakan metodologi kritik histories, eiditis dan praktis. Dan dalam upaya memahami dimensi maknanya, penulis melakukan kajian tematik komprehensif, linguistik, dan konfirmatif. Dari proses diatas, penulis menemukan beberapa inti pemahaman bahwa: Pertama, pengetahuan yang mencerahkan adalah pengetahuan yang di Iandaskan pada spiritualitas dan rasionalitas serta di aplikasikan dalam tindakan (konsistensi keilmuan). Adapun makna dari diangkatnya ilmu dalam hadis, bukan semata-mata di angkatnya para ulama'. Akan tetapi hilangnya salah satu dimensi (spiritualitas, rasionalitas dan aspek tindakan) dari sebuah ilmu. Kedua, penggambaran kekacauan dalam teks hadis yang penulis teliti, yang di sandingkan dengan peringatan diangkatnya ilmu menunjukkan bahwa sebuah ilmu tidak bisa melepaskan diri dari sebuah proses peningkatan kwalitas kesadaran bahkan kehidupan seseorang ataupun masyarakat. Melihat problematika keilmuan kekinian, dimana ilmu pengetahuan juga mempunyai potensi destruktif (sa'ah), teks hadis yang penulis teliti, sanagt relevan untuk menghindari destruksi pengetahuan sebagaimana yang menjadi fenomena kekinian. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Ilmu pengetahuan dan kehancuran KW - Ma'ani al-hadis Pendekatan Filosofis M1 - skripsi TI - LMU PENGETAHUAN DAN KEHANCURAN: Studi Ma'ani al-hadis Pendekatan Filosofis AV - restricted EP - 137 ER -