@phdthesis{digilib61548, title = {PENGARUH MA'RIFAT DALAM ETIKA AL-GAZALI}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 01510629 Sarwono}, year = {2006}, note = {Pembimbing : Dr. Syaifan Nur, M.A.}, keywords = {Pengaruh ma'rifat dalam etika Al-Gazali}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61548/}, abstract = {Konsep etika al-Gazali merupakan kesatuan hubungan dalam tindak kebaikan, yang didasarkan atas sebuah dasar pijak etika, proses aplikasi dalam bentuk syari'ah dan orientasi/tujuan yang ketiganya terjalin secara seimbang (i 'tidal), konsisten dan tersambung. Dasar pijak terdapat dalam jiwa yang merupakan sumber sikap dan perilaku yang dapat melahirkan pemikiran maupun perbuatan baik dan tercela. Oleh karenanya, pengetahuan yang memadai tentang jiwa, daya-daya dan sifat-sifatnya merupakan prasyarat untuk menyucikan jiwa tersebut dan menjadi jembatan pengenalan menuju pengetahuan tentang Tuhan. Adapun orientasi/tujuan yang hendak dicapai adalah kebahagiaan ukhrawi yang merupakan kebahagiaan hakiki dan merupakan tujuan utama dalam hidup. Dan kebahagiaan tersebut tidak akan tercapai tanpa adanya kebaikan-kebaikan duniawi tertentu (kebaikan utama yang empat; kebijaksanaan, keberanian, kesederhanaan, keadilan, kebaikan jasmani; kesehatan, kekuatan, panjang mnur, kebaikan non-jasmani; kekayaan, keiuarga, status sosial, kehormatan dan kelahiran, serta kebaikan ilahiyah petunjuk, bimbingan, arahan dan pertolongan. Dan kesemuanya itu termanifestasikan dalam bentuk perilaku moral-etis. 2. Pengaruh ma'rifat bagi pemikiran al-Gazali' tentang etika, dapat ditelusuri dari dua sisi. Sisi pcrtama, dalam {\ensuremath{<}}lataran dasar pijak bcrupa jiwa yang menjadi sumber sikap dam prilaku. Dalam jiwa yang hidup dan selalu bergantung pada Allah SWT itulah letak dimensi ma'rifat dalam etika al?Gazali. Kedua, dalam dataran aplikasi etika yang mewujud dalam syari'ah bagi al-Gazali', hendaknya selalu dibarengi dengan pemahaman di balik semua tindakan tersebut dalam konsep "hikmah". Hikmah tersebut akan ditemukan ketika jiwa juga hidup dan selalu bergantung pada Allah SWT. 3. Gagasan etika al-Gazali masih relevan hingga saat ini, yang secara aplikatif dapat membuat umat Islam tidak hanyut dalam perkembangan zaman. Tetapi sebaliknya, akan dapat mengendalikan dan menghiasinya baik dari segi material, mental maupun spiritual. Karena itu, implikasinya akan dapat melahirkan nuansa harmoni atau keselarasan dalam pengembangan dan pengamalan agama dengan ilmu pengetahuan modem, dan bahkan akan dapat memberi fungsi filosofis dan spiritual dalam memaknai hidup di tengah globalisasi budaya dan ilmu pengetahuan sebagai ciri khas dunia modem.} }