TY - THES N1 - Pembimbing : Drs. H. Fauzan Naif, M.A ID - digilib61550 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61550/ A1 - Muslimin, NIM. 01530448 Y1 - 2007/// N2 - Keadilan adalah hakekat dasar kemanusiaan, termasuk kemestian menegakkan keadilan, merupakan bagian dari sunnatullah, karena adanya .i_trah manusia dari Allah dan 'perjanjian primordial" antara Allah dan manusia. Sebagai sunnatullah, kemestian menegakkan keadilan adalah kemestian yang merupakan hukum yang objektif, tidak tergantung dari kemauan pribadi manusia siapa pun juga. Jadi dapat disebut bahwa tema pokok usaha perbaikan masyarakat oleh para Nabi bangsa-bangsa Semit adalah menegakkan keadilan. Dengan kata lain, keadilan merupakan inti tugas suci para Nabi. Demikian yang pernah diungkapan oleh Nurcholis Madjid. Dalam konteks membicarakan tenna 'ad/, di antara yang menafsirkan tema ini adalah M. Dawam Rahardjo dalam bukunya Ensiklopedi al-Qur 'an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-koruep Kunci dan Syu'bah Asa dalam bukunya Dalam Cahaya a/-Qur 'an: Tafsir Ayat-ayat Sosial. Kedua cendikiawan Indonesia ini telah melakukan penafsirana terma 'ad/ tersebut dalam entri tafsirnya. Dengan pendekatan metode tematik (mamju'I), pembahasan terma 'ad/ dalam buku tafsir ini dilakukan dengan komprehensif. Dalam tradisi penafsiran, dapat dipetakan menjadi dua konteks keberangkatan tafsir. Pertama, konteks teks, yaitu konteks yang berkaitan dengan pembentukan teks al-Qur'an, dalam hal ini adalah sosio-historis dan antropologis masyarakat (sebagai audiens) di mana al-Qur'an diturunkan, dan kedua, konteks penafsir, yaitu konteks yang ada dan melingkupi pembaca saat ini. Mengingat kedua tafsir tematik Indonesia kontemporer di atas berbeda­beda pembagian bahasan dalam mengusung tenna 'adl dalam al-Qur' an, maka di samping mendiskripsikan penafsiran mereka tentang terma 'ad/ ini, upaya proses hermeneutik, yakni membedah sejarah interpretasi dalam konteks ruang-ruang sosial di mana suatu karya tafsir muncul dan berada serta bagaimana pergumulan penulisnya dengan lingkungan sosial, budaya, ekonomi, serta politk di sekelilingnya, adalah satu hal yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini. Dengan menggunakan metode historis, penyusun berkesimpulan bahwa ke dua buku tafsir di atas sangatlah dipengaruhi oleh kondisi rezim pemerintahan ketika tafsir ini ditulis. Dalam tafsirnya, Syu'bah Asa sangat kritis terhadap pemerintahan Soeharto. hal ini dapatlah dimaklumi mengingat tafsir ini ditulis di saat ramainya pembicaraan yang menyudutkan Soeharto. Media pun seakan menemukan momentumnya. Berbeda dengan M. Dawam Rahardjo yang menulis tafsimya dalam situasi dimana kebebasan berpendapat terkungkung oleh rezim penguasa. Sehingga, hal ini mempengaruhi tafsir M. Dawam Rahardjo yang terlihat kurang kritis dengan situasi lingkungan yang dihadapinya. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Terma 'ADL dalam tafsir Indonesia kontemporer KW - M. Dawam Rahardjo dan Syu'bah Asa M1 - skripsi TI - TERMA 'ADL DALAM TAFSIR INDONESIA KONTEMPORER (Studi atas Penafsiran M. Dawam Rahardjo dan Syu'bah Asa) AV - restricted EP - 161 ER -