%0 Thesis %9 Skripsi %A MUCHAMAD SRI ABADI - NIM. 08360013-K %B /S1 - Skripsi/Fakultas Syari'ah/ %D 2011 %F digilib:6169 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K Aisyiyah, an-Nisa Majilis mujahidin, presiden perempuan %T STUDI KOMPARASI PEMIKIRAN AISYIYAH DAN AN-NISA MAJELIS MUJAHIDIN TENTANG PRESIDEN PEREMPUAN %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6169/ %X ABSTRAK Polemik tentang presiden perempuan selalu menarik untuk diperbincangkan. berawal dari munculnya fatwa yang mengharamkan presiden perempuan, yang dikeluarkan oleh batshul masail Nu. Hal tersebut dicurigai bertujuan untuk membendung akan tampilnya Megawati Sukarno Putri yang mencalonkan menjadi kandidat calon presiden, walaupun pada akhirnya fatwa tersebut tidak berpengaruh bagi mega untuk menduduki jabatan tersebut, dalam hal ini terjadi kesamaran akan setatus hukum presiden perempuan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat permaslahan tersebut yakni dengan pokok permasalahan: (1) Bagaimana pandangan Aisyiyah dan An-Nisa' Mejelis Mujahidin tentang hukum presiden perempuan menurut hukum Islam dan (2) Bagaimana analisis perbandingan antara Aisyiyah dan An-Nisa' Majelis Mujahidin tentang presiden perempuan. Metode yang digunakan adalah studi Lapangan yakni dilakukan dengan cara menghimpun data primer dan sekunder dari interview atau wawancara,study pustaka atau tehnik dokumentasi dengan mengumpulkan beberapa litertur, majalah dan surat kabar serta penelusuran media internet. Pendekatan yang dipakai adalah dengan menggunakan metode pendekatan masalah secara normatif, yaitu dengan mengolah dan menganalisa konsep, sistem, peraturan hukum, atau perundang-undangan dalam bidang hukum Islam, serta literatur-literatur yang berkaitan dengan kepemimpinan perempuan menurut Islam. Tipe penelitian yang dipergunakan adalah dalam skripsi ini adalah penelitian diskriptif analitis, bahwa suatu penelitian diskriptif, dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa adanya pendapat yang melarang perempuan untuk menjadi orang nomor satu di bumi Indonesia tercinta ini, adalah Pendapat yang melarang perempuan untuk tampil menjadi presiden ini didasarkan pada adanya Hadis Nabi yang berbunyi tidak akan beruntung nasib suatu kaum yang menyerahkan kepemimpinannya kepada seorang perempuan. Serta adanya ayat Al-Qur'an bahwa laki-laki adalah pemimpin perempuan. Sedangkan pendapat yang membolehkan perempuan menjadi presiden juga sama, yakni mengunakan dalil-dalil yang juga digunakan untuk melarang perempuan sebagai presiden. Dalam hal ini mereka hanya beda dalam penafsirannya saja. Yakni pendapat yang melarang itu menafsirkan baik ayat maupun Hadis tersebut secara tektual. Sedangkan yang membolehkan, itu sebaliknya yakni dengan menggunakan penafsiran secara kontekstual. Pada akhir penulisan skripsi ini ada beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan, Sebagai seorang muslim, hendaklah dalam menyikapi segala sesuatu didasarkan pada Al-Qur'an dan Hadis. Termasuk dalam menyikapi masalah kepemimpinan perempuan dalam sebuah negara agar kita tidak menjadi umat tersesat dan menyesal di kemudian hari. div %Z Pembimbing: 1. Ahmad bahiej, SH., M.Hum. 2. Drs. Makhrus Munajat, M. Hum.